Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Ahok memberikan sinyal akan menghentikan proyek pembangunan Balai Betawi di kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebab, kata pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu, hingga saat ini proses lelang belum juga dilakukan.
"Saya tanya sudah lelang belum? Dijawab belum. Ini sudah bulan Mei lho, tinggal beberapa hari lagi (Mei). Lelang masih 2 bulan diproses sampai bulan Juli. Nanti bulan Agustus kalau disanggah lagi bisa nggak kamu menyelesaikan proyek?" ucap Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
"Tidak lucu, saya bilang makanya lebih baik dibatalkan saja," imbuh dia.
Ahok berpendapat, lebih baik pembangunan Balai Betawi dibatalkan saja. Daripada dipaksakan pembangunannya dan malah jadi seadanya. Dia mengatakan, untuk pembangunan proyek tersebut hanya tersisa waktu 5 bulan saja.
"Kalau bisa pun (diselesaikan pembangunan Balai Betawi) kayunya pasti kayu proyek abal-abal. Maunya kayu jati tua, nanti bisa-bisa kayu bekas palet di Tanjung Priok lagi (yang digunakan)," tutur dia.
Untuk sisa anggaran pembangunan, tidak akan disia-siakan Ahok. Dana yang tersisa akan digunakan untuk membeli lahan di sekitar kawasan Setu Babakan pada tahun ini.
"Uangnya (proyek Balai Betawi) buat membebaskan tanah saja. Kan, kita mau membebaskan tanah banyak di pinggir danau," imbuh Ahok.
Ahok menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya ingin membuat Kampung Betawi yang asli. Diharapkan, kampung tersebut menjadi magnet bagi para turis.
"Kita mau nanti kalau turis datang bikin hotel di situ, villa di situ, jadi orang datang bisa merasakan kehidupan oang Betawi dulu tuh seperti apa. Mungkin ada latihan silat, pengajian, ada membuat makanan khas emping, macam-macam, kemudian sanggar budayanya," papar Ahok.
Balai Betawi mulai dibangun pada 2012 dan diharapkan menjadi pusat pariwisata sekaligus pusat seni budaya Betawi. Di tengah Balai terdapat panggung raksasa yang dimaksudkan untuk pementasan budaya Betawi yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung. (Ndy/Mvi)
Advertisement