Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta berencana akan mengadakan Car Free Day (CFD) pada saat Mayday atau peringatan hari buruh, Jumat 1 Mei 2015. Hal ini membuat buruh geram.
Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhamad Rusdi, hal tersebut justru merupakan sebuah bentuk penghalang buruh dalam melontarkan aspirasi.
Dia bilang, tindakan itu malah akan memancing hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami mengecam Gubernur DKI yang akan melakukan Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia (HI)," kata dia di Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Advertisement
Rusdi menyebutkan, KSPI akan menurunkan setidaknya 100 ribu buruh untuk menyambut hari buruh dan berjanji aksi akan berjalan damai.
"100 ribu bukan aksi kecil. Kurang lebih sama May Day 2013, ketika tidak ada proyek MRT. Misal ada Car Free Day, kami tak tanggung jawab," paparnya.
Dalam menjalankan aksi tersebut, lanjut Rusdi, KSPI telah bertemu dengan aparat kepolisian. "Kami sudah menemui Kapolri, yang menerima Kapolri, Wakil kapolri, kami sampaikan aksi buruh Indonesia adalah aksi damai, janganlah disumbat aspirasi kami," kata dia.
Lebih lanjut, justru pihaknya mengatakan yang membuat aksi berakhir ricuh ketika dalam melontarkan aspirasi justru malah dihadang.
"May Day tidak akan aksi sweeping, tutup jalan tol kalau tidak dihambat," tambahnya. (Amd/Ndw)