Liputan6.com, Jakarta Penyidik Direktorat IV Narkotika Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri memeriksa dua sipir Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, berinisial DCN dan SL. Pemeriksaan ini dikarenkan keduanya diduga kuat sebagai oknum yang membantu terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman memuluskan bisnis haramnya dari dalam Lapas Batu.
Direktur Direktorat IV Narkotika Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Pol Anjan Pramuka Putra mengatakan, pemeriksaan kepada 2 sipir itu tak lepas dari keterangan Freddy. Bahwa dalam menjalankan bisnis narkobanya dari dalam lapas, Freddy mendapat support dari 'orang dalam' lapas.
"Kita tidak sembarangan memeriksa. Freddy sendiri yang memberi keterangan 2 sipir ini membantunya selama di Lapas Batu Nusakambangan. Bantuannya ya memberikan fasilitas kemudahan di dalam Lapas," jelas Anjan di gedung Direktorat IV Narkotika Bareskrim Mabes Polri, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).
Fasilitas itu, Anjang mencontohkan, seperti telepon genggam dan ruangan khusus kepada Freddy agar leluasa mengendalikan jaringan narkobanya. Bantuan itu bahkan sudah diberikan DCN dan SL selama 2 tahun terakhir.
"(Membantu Freddy) Sejak dua tahun lalu, semenjak Freddy masuk (Lapas Batu Nusakambangan)," kata Anjan.
Seperti diketahui, Direktorat IV Narkotika Bareskrim Mabes Polri mengungkap jaringan bisnis narkoba terpidana mati Freddy Budiman beberapa waktu lalu. Sejumlah anak buah dan kaki tangan Fredy pun sudah ditangkap.
Tak cuma itu, sang gembong bahkan juga dijemput dari lapas di Pulau Nusakambangan ke Lapas Salemba dan Lapas Cipinang. Sebab, meski mendekam di lapas di Pulau Nusakambangan, Freddy masih bisa menjalankan bisnis haramnya itu.
Sebelum jaringan bisnis ini terungkap, Freddy sudah dijatuhi hukuman mati oleh PN Jakbar pada Juli 2013 lalu. Dia dinyatakan terbukti bersalah menjadi otak penyelundupan 1 juta pil ekstasi dari China ke Indonesia. Selain itu, Freddy juga tersangkut kasus 400 ribu butir ekstasi asal Belanda yang melibatkan Colbert Mangara Tua.
Bahkan, sebelum dipindahkan ke lapas di Pulau Nusakambangan, Freddy diketahui memiliki pabrik narkoba di Lapas Cipinang. Dia juga kedapatan beberapa kali menggunakan shabu bersama wanita-wanita cantik di salah satu ruangan Lapas Narkotika Cipinang. (Osc/Yus)
Bantu Bisnis Narkoba Freddy Budiman, 2 Sipir Lapas Diperiksa
2 sipir ini sudah membantu Freddy lancarkan bisnis narkoba selama 2 tahun terakhir
diperbarui 29 Apr 2015, 18:07 WIBTiba di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang, Freddy Budiman langsung dibawa ke Direktorat IV Narkoba Bareskrim Polri.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
4 Tim di Grup B Ini Masih Berpeluang ke Semifinal Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Wajib Menang untuk Lolos !
Klasemen Sementara Timnas Indonesia dan Semua Group Piala AFF 2024, Vietnam Imbangi Filipina
PLN Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen pada 2025, Cek Rinciannya
Filipina Gagal Kalahkan Vietnam di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Wajib Menang di Laga Terakhir Grup B
Hentikan Kejahatan Kemanusiaan, Pimpinan MPR Serukan OKI Bersatu Cari Solusi Damai di Palestina
Sudah Tiba di Solo, Timnas Indonesia Langsung Jalani Sesi Latihan untuk Persiapan Lawan Filipina di Piala AFF 2024
Cara Menyimpan Paprika Potong Agar Tahan Lama Tanpa Kehilangan Rasa
Ciri-ciri Komputer Kena Hack Virus Ransomware, Pernah Bobol Pusat Data Nasional
Exco PSSI Jawab Seputar Naturalisasi Pemain Keturunan Indonesia, Ada yang Masih dalam Proses Namun Ada yang Belum Terdaftar
Daftar UMK DIY 2025, Ada Kabupaten Sleman hingga Gunungkidul
Tips Makeup Natal dan Tahun Baru ala Tasya Farasya, Tampil Kece Saat Liburan Akhir Tahun
Tatkala Rasulullah Tunggu Malaikat Jibril tapi Tak Datang, Sejarah 'Insya Allah' Disyariatkan