Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, meminta semua pihak fokus pada masalah yang lebih besar, yaitu menjadi persiapan Indonesia sebagai tuan rumah di Asian Games 2018. Untuk itu, PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga hendaknya menurut Rita bisa segera mengakhiri gesekan yang terjadi.
"Kita bakal menghadapi SEA Games 2015, selanjutnya SEA Games lagi di 2018, dan event ujicoba-ujicoba sebelum Asian Games 2018. Hendaknya kita jaga jangan sampai lepas dari tangan Indonesia, karena kita sudah terlalu jauh mempersiapkannya," kata Rita dalam konferensi pers di kantor KOI pada Rabu (29/4/2015).
Advertisement
Rita berharap Asian Games yang rencananya digelar di dua kota, Jakarta dan Palembang itu menjadi kebangkitan olahraga di tanah air, baik dalam hal prestasi, hingga sarana dan prasarana bagi atlet. Dia juga tak ingin ada lagi dualisme dalam sepak bola Indonesia seperti di masa lalu.
"Jangan lupa dulu kita hampir disanksi, karena ada dua organisasinya, dua liganya. Kita harus bersama-sama jangan sampai dualisme lagi," tutur Rita.
Wanita asal Yogyakarta itu juga mengingatkan bahwa dalam surat FIFA bulan Mei 2011, mereka menyebutkan kalau sampai terjadi dualisme lagi, otomatis FIFA menurunkan suspensi. Rita mengaku khawatir kalau induk organisasi sepak bola dunia itu benar-benar memberi sanksi untuk Indonesia, yang imbasnya benar-benar merugikan.
"Suspensi FIFA adalah larangan-larangan mengikuti kompetisi atau turnamen sepak bola, termasuk berinteraksi dengan negara manapun untuk event-event internasional kemudian tidak ada dukungan apapun dari FIFA," tegas Rita.
KOI berharap jangan sampai pada Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia malah cabang olahraga sepak bola tak bisa dimainkan. "Dengan sendirinya di sini disebutkan Indonesia bakal kehilangan keanggotaannya sebagai anggota FIFA kalau turun suspensi," ujar dia.
Baca juga:
Real Madrid vs Almeria, Wonderkid Norwegia Jalani Debut
Pacquiao Malas Pukul KO Mayweather, Tapi...
Van Gaal Ogah Tampung Kembali Striker Buangan MU