Liputan6.com, Jakarta - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Muhamad Iqbal menyebut upaya evakuasi dan pencarian warga Indonesia di sana terus diintensifkan. Meski demikian, usaha ini tidak dapat sepenuhnya berjalan mulus.
Hal tersebut karena ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam proses pencarian ini. "Masih ada 3 kelompok yang sulit dijangkau. Medan (di Nepal) sangat sulit. Satu-satunya cara evakuasi hanya melalui helikopter. Itu pun helikopter militer," kata Iqbal di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Iqbal menyebut dari data terakhir yang diterima, ada 96 WNI di Nepal. Sebagian WNI sudah bisa dikontak dan dilacak keberdaannya.
Tidak hanya itu, 13 WNI itu bahkan sudah berhasil keluar dari Nepal. Mereka keluar melalui New Delhi dan Kuala Lumpur.
Nepal diguncang gempa hebat pada Sabtu 25 April 2015. Pusat gempa 7,9 SR itu terletak sekitar 50 km sebelah barat laut dari Kathmandu, pada kedalaman 9,3 kilometer yang dianggap dangkal.
Seperti banyak daerah lain di Nepal, Kathmandu mengalami kehancuran akibat bencana tersebut. Jalan-jalan tertutup oleh reruntuhan bangunan. Warga setempat bersama tim evakuasi terus mencari korban di antara puing-puing bangunan yang roboh.
Korban tewas di Nepal hingga kini menembus 5.000 jiwa. Pejabat Departemen Dalam Negeri Nepal Laxmi Prasad Dhakal memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat. Sementara lebih dari 4.600 orang terluka. (Ali/Mut)
Advertisement