Ahok Bangun Rusunawa untuk Cegah Prostitusi di Apartemen

Ahok juga meminta para warga yang menempati unit Rusunawa ataupun Rusunami memiliki KTP sesuai dengan tempat tinggalnya

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Apr 2015, 16:02 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak mau lagi membangun Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami). Pihak Pemprov lebih ingin membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Hal ini setelah terungkapnya kasus prostitusi online di 2 tower Apartemen Kalibata City.

"Kita enggak mau Rusunami tapi Rusunawa. Supaya kami bisa kontrol pemiliknya jadi dia enggak bisa over sewa. Yang tinggal di sana adalah betul-betul orang yang enggak punya rumah nah konsepnya seperti itu," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Ahok juga meminta para warga yang menempati unit Rusunawa ataupun Rusunami memiliki KTP sesuai dengan tempat tinggalnya. Sehingga nantinya mudah diawasi.

"Kami juga memaksa yang namanya Rusunami atau Rusunawa yang tinggal di sana harus ber-KTP di sana supaya gampang kontrol," ucap dia.

Namun lain halnya jika prostitusi itu terjadi di tempat lain semisal di hotel. Ahok mengaku agak kesulitan mengawasi praktik prostitusi yang terjadi sejumlah hotel dan tempat penginapan.

"Tapi kalau di hotel atau di mana kejadian saya enggak ada bukti. Di kantor juga bisa kejadian orang selingkuh. Ya susah saya kalau mau paksa gitu," tutur Ahok. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya