Liputan6.com, Warsawa - Jozef Paczynski, seorang tahanan politik Polandia di kamp Nazi di Auschwitz yang menjadi tukang cukur pribadi untuk komandan kamp Rudolf Hoss, telah meninggal pada usia 95 tahun.
Paczynski bekerja di rumah Hoss dan diperintahkan untuk memotong rambut salah satu pembunuh massal terburuk dalam sejarah itu.
Paczynski meninggal pada hari Minggu di Krakow, namun Museum Negeri Auschwitz-Birkenau baru mengumumkan pada Kamis kemarin. Para pejabat tidak mengatakan apa penyebab kematiannya.
Paczynski dipenjarakan di Auschwitz pada bulan Juni 1940 sebagai hukuman karena mencoba melarikan diri dari Polandia untuk bergabung dengan tentara Polandia di Prancis untuk melawan Jerman.
Dia ditangkap setelah menyeberang ke Slowakia dan dibawa dalam transportasi pertama ke Auschwitz dan menjadi tahanan nomor 121.
Suara dan Tangan Gemetar
Di kamp ia ditugaskan untuk bekerja sebagai tukang cukur di toko di mana petugas SS (pasukan elite Nazi) memotong rambut mereka. Suatu hari Hoss muncul dan memilih Paczynski dari tukang cukur lainnya untuk datang ke rumah memangkas rambutnya.
Paczynski ingat bahwa ia takut ketika dibawa untuk memotong rambut Hoss.
"Suaraku gemetar, tangan saya gemetar dan kaki saya gemetar," kata dia seperti dilansir The Guardian, Kamis 30 April 2015.
Namun Hoss tampaknya puas dan meminta Paczynski untuk kembali lagi dan lagi, meskipun ia tidak pernah mengatakan langsung kepadanya.
Paczynski, yang tetap di Auschwitz sampai 18 Januari 1945, adalah salah satu tahanan yang selamat dengan usia terpanjang. Dia berada di antara sekelompok pasukan Nazi yang pindah hanya beberapa hari sebelum tentara Soviet membebaskan kamp dan kemudian dibebaskan oleh tentara AS di Jerman.
Pernah Berpikir Membunuh Hoss
Paczynski mengatakan ia tidak pernah menyaksikan kebrutalan yang dilakukan Hoss, sosok yang mengembangkan dan mengawasi operasional kamar gas di mana lebih dari satu juta orang Yahudi dan orang lain dibunuh.
Hoss diadili oleh pemerintah Polandia setelah perang dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung pada 1947. Hukuman ini dilakukan di Auschwitz.
Selama beberapa dekade kemudian, Paczynski berulang kali ditanya mengapa ia tidak menggunakan alat cukurnya untuk menggorok leher komandan Auschwitz, kamp paling terkenal dari kekejaman Nazi.
Dia menjawab bahwa membunuh Hoss sama sekali tidak akan menghentikan pembunuhan, bahkan itu akan berarti kematian bagi dirinya dan banyak orang lainnya.
"Saya memikirkannya," kata Paczynski. "Tapi ketika saya menyadari apa konsekuensinya, aku tidak bisa melakukannya," ujar Paczynski.
Setelah perang, Paczynski menjadi seorang insinyur mekanik dan guru. Pada 2001 ia dihormati dengan gelar Commander’s Cross of the Order of the Rebirth of Poland. (Ado)
Tukang Cukur Komandan Kamp Nazi di Auschwitz Meninggal Dunia
Paczynski ingat bahwa ia takut ketika dibawa untuk memotong rambut Hoss. "Suaraku gemetar, tangan saya gemetar dan kaki saya gemetar."
diperbarui 01 Mei 2015, 08:26 WIBIlustrasi situasi di Kamp Auschwitz Nazi (Remember.org)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Terungkap, Penyebab Kematian Balita di Jaktim Bukan karena Kekerasan Seksual
Inilah Negara-Negara yang Kini Tinggal Sejarah
Kaleidoskop 2024: Timnas Indonesia Ukir Tinta Emas, Lolos Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia hingga Juara Piala AFF Wanita Perdana
Bagaimana Sains Menjelaskan Fobia?
Cara Praktis Membuat Masker Lidah Buaya untuk Kulit Cantik dan Sehat
YLKI: Diskon Listrik 50 Persen Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi
5 Sikap Berkelas yang Harus Dimiliki Perempuan Dewasa
Timnas Indonesia vs Filipina: Shin Tae-yong Minta Dukungan Penuh Suporter Garuda
Baca Surah Al-Qur'an Ini, Bebas Siksa Kubur dan Dapat Syafaat di Hari Kiamat, Penjelasan Buya Yahya
Gaya Rambut Terbaik untuk Mengatasi Rambut Mengembang
Jadwal dan Hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Misi Jadi Raja Asia Tenggara
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?