Liputan6.com, Makassar Maraknya pekerja anak di bawah umur atau buruh anak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan harus segera ditanggulangi. Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto punya kiatnya.
Bertepatan dengan May Day atau Hari Buruh, Jumat (1/5/2015), pria yang akrab disapa Danny ini menggandeng puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sulsel. Bagi Danny, untuk mengatasi berbagai penyakit sosial, terutama yang melibatkan anak di bawah umur, perlu ada peran dan keterlibatan berbagai elemen masyarakat, termasuk LSM.
"Perlu ada koordinasi antarelemen masyarakat. Kita harus buat konsep terpadu menangani persoalan ini. Karena apa yang terjadi dengan anak-anak kita itu berkaitan erat dengan berbagai problem sosial yang mereka alami," kata Danny dalam audiensi bersama perwakilan-perwakilan LSM se-Sulsel di ruang kerjanya.
Danny berencana membentuk tim terpadu LSM dan pemerintah daerah dan menginstruksikan agar segera dibuatkan desk pembagian tugas masing-masing. Dengan demikian akan jelas tugas yang harus diemban masing-masing pihak.
"Kita berbagi tugas, terutama mengatasi masalah sosial yang dihadapi anak-anak kita. Pemerintah, LSM, ulama, dan tokoh-tokoh masyarakat pun harus bersama mengambil peran masing-masing," ucap Danny.
Ia mengungkapkan beberapa kasus sosial yang melibatkan anak-anak marak terjadi di kota daeng ini. Antara lain pekerja rumah tangga anak (PRTA), geng motor, anak jalanan, waria dan prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur.
Menurut laporan Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM), tercatat sekitar 150 tempat hiburan malam (THM) di Kota Makassar rata-rata mempekerjakan 1 PSK anak di bawah umur.
"Mereka melakukan hal-hal negatif terkadang karena adanya label sosial dan stigma negatif dari masyarakat, sehingga menyudutkan mereka untuk terjun dalam perbuatan-perbuatan tersebut," ucap Direktur Pelaksana YKPM Mulyadi Prayitno.
Dalam audiensi tersebut, Danny dan LSM sepakat mengembalikan anak-anak di bawah usia ke rumah dan sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi mereka. Selain itu mereka juga berkomitmen meniadakan pekerja anak di Makassar dan diberi keterampilan khusus. (Sss)
Kiat Walikota Makassar Tekan Jumlah Buruh Anak
Kasus sosial yang melibatkan anak-anak di kota daeng ini antara lain pekerja rumah tangga anak, prostitusi, anak jalanan.
diperbarui 01 Mei 2015, 10:12 WIB(Foto: Dailymail.co.uk)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Daftar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Surabaya 2025, Tertinggi di Provinsi Jawa Timur Besarannya Capai Rp4,9 Juta
Resep Tempe Kecap, Hidangan Sederhana dengan Cita Rasa Istimewa
Drone Emprit Ungkap Jenis-jenis Hoaks Pemilu yang Beredar di Media Sosial
Selain When The Phone Rings, Ini 3 Drakor yang Suguhkan Komunikasi Bahasa Isyarat
Kpopers Diajak Demo Tolak PPN 12 Persen, Bawa Lightstick sampai Bagi-Bagi Freebies
Berkenalan dengan Fitur Now Bar di One UI 7, Seperti Apa Kemampuannya?
Konferensi Terumbu Karang Internasional di Manado, Upaya Melindungi Ekosisten Laut
Viral Tolak PPN 12%, Ajakan Demo di Istana hingga Peringatan Darurat Kembali Muncul
Jadwal Liga Inggris 2024/2025 21-22 Desember: Everton vs Chelsea
Bocoran Gong Hyo Jin soal Obrolan Para Cast When the Stars Gossip, Lee Min Ho Tanya soal Pernikahan
4 Syarat Penuhi MPASI agar Tumbuh Kembang Si Kecil Optimal
Ciri-ciri Mandi Wajib Tidak Sah: Panduan Lengkap untuk Umat Muslim