Pimpinan KPK: Kapolri Belum Respons Soal Penahanan Novel Baswedan

Pimpinan KPK sudah berusaha berkomunikasi dengan Kapolri Badrodin Haiti terkait penangkapan salah satu penyidiknya, Novel Baswedan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 01 Mei 2015, 11:55 WIB
Pimpinan baru KPK Taufiequrachman Ruki , Johan Budi SP dan Indriyanto Seno Adji bersama Wakil Ketua KPK Zulkarnen dan Adnan Pandu Pradja melakukan salam komado usai konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/2). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan KPK sudah berusaha berkomunikasi dengan Kapolri Badrodin Haiti terkait penangkapan salah satu penyidiknya, Novel Baswedan. Namun hingga saat ini belum ada respons dari Badrodin.

"Pukul 03.11 WIB, saya kontak Kapolri karena maklum beliau istirahat dan saya sudah SMS mengenai kejadian yang menimpa penyidik KPK. Tapi, sampai sekarang belum ada jawaban," kata‎ Wakil Ketua sementara KPK Indriyanto Seno Aji di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/5/2015).

Penasaran belum dapat jawaban, ‎Indriyanto pun ke rumah dinas Badrodin untuk menanyakan langsung masalah Novel. Sayang, Badrodin tidak ada di tempat karena sedang memantau aksi demo buruh.

"Jam 6 saya bersama (Plt Ketua KPK) Pak Ruki berkunjung ke kediaman dinas Kapolri, tapi tak ada di tempat karena sedang tinjau Hari Buruh," ujar dia.

Menyikapi tertangkapnya penyidik KPK Novel Baswedan dini hari tadi, pimpinan KPK membuat surat jaminan penangguhan penahanan. KPK menilai tidak ada alasan bagi Bareskrim Polri menahan Novel karen dipastikan tidak akan kabur dan tidak akan menghilangkan barang bukti terkait kasus yang berhubungan dengan dia.

"Tadi diputuskan pimpinan KPK akan menjaminkan dirinya berlima apabila Novel dilakukan penahanan oleh Bareskrim Polri. Kami anggap upaya penahanan itu tidak diperlukan,"‎ kata Wakil Pimpinan sementara KPK Johan Budi‎.

Bila surat jaminan itu tidak digubris, kelima pimpinan KPK siap mengundurkan diri dari jabatannya. "‎Pimpinan KPK, saya kira tidak hanya satu tapi bisa kelimanya mundur kalau penahanan dilakukan. Karena upaya yang dikondisikan dengan baik selama ini bisa berantakan. Seolah-olah pimpinan KPK tidak ada artinya dalam konteks ini," tandas Johan.‎ (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya