Eni Kusumawati, TKI yang Jadi Guru dan Motivator

Eni Kusumawati, seorang mantan TKI yang ingin membuktikan bahwa menjadi TKI bukan berarti tidak pintar.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Mei 2015, 15:13 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Banyuwangi - Eni Kusumawati, seorang mantan TKI yang ingin membuktikan bahwa menjadi TKI bukan berarti tidak pintar. Eni justri membuka bimbingan belajar, menjadi motivator bahkan menulis buku motivasi.

Seperti inilah suasana rumah Eni Kusumawati di Kampung Arab, Banyuwangi, Jawa Timur setiap hari. Dari pagi hingga malam hari penuh anak-anak TK dan siswa SMP yang datang untuk belajar.

Walau selalu juara 1 selama di SMA, Eni tidak bisa kuliah. Karena sebagai pembuat kerupuk, kedua orangtuanya tak bisa menyediakan biaya. Setamat SMA pada 2001, Eni berangkat ke Hong Kong sebagai TKI. Sepulangnya dari Hong Kong pada 2007, Eni tidak hanya membawa tabungan tapi juga membawa pengalaman.

"Saya ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat. Ingin menjadikan anak-anak Indonesia seperti anak-anak di Hong Kong, pintar-pintar," ucap Eni Kusumawati, salah satu kandidat peraih Liputan 6 Awards 2015.

Dibantu sang suami, Eni membuka tama bacaan dan bimbingan belajar yang diberi nama Rumah Cerdas Luar Biasa.

"Saya nggak mau anak anak saya menonton televisi terus menerus. Awalnya dari situ. Gimana kalau di sini saya membuat taman bacaan terus ngajarin anak-anak belajar agar waktunya tidak tersisa untuk nonton TV," kata Eni, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (1/5/2015).

Gayung pun bersambut dengan banyaknya anak-anak yang suka cara ia mengajar.

"Bu Eni enak kalau mengajar. Mudah dimengerti, terus enjoy," ungkap Fika siswa SMP anak didik Eni Kusumawati.

Karena tujuannya untuk mencerdaskan sebanyak mungkin anak-anak, Eni tidak menentukan biaya belajar dan menerapkan subsidi silang.

"Anak yatim piatu ndak bayar. Kalau yang berpunya silahkan bayar," ujar Kandidat peraih Liputan 6 Awards 2015 ini. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya