Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengantongi pendapatan Rp 1,94 triliun dari penjualan 3.792 kilogram (kg) emas sepanjang kuartal I 2015. Angka ini berkontribusi sekitar 68 persen dari total pendapatan perseroan yang mencapai Rp 2,87 triliun.
Emas yang dijual Antam, tak hanya berasal dari tambang perseroan tapi juga hasil pembelian dari pihak ketiga. Antam memproduksi emas sebesar 541 kg sepanjang kuartal I 2015, atau naik 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini seiring dengan meningkatnya produksi dari tambang emas Pongkor.
Advertisement
"Volume penjualan emas mencapai 3.792 kg atau naik 63 persen dibandingkan kuartal I 2014," kata Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman di Jakarta Sabtu, (2/5/2015).
Tak hanya emas, volume produksi Volume produksi feronikel juga tercatat naik 36 persen menjadi 4.512 ton nikel dalam feronikel (TNi), seiring dengan optimalnya operasi pabrik feronikel di Pomalaa.
Namun, volume penjualan feronikel pada tiga bulan pertama 2015 mencapai 4.247 TNi, atau 23% persen lebih rendah dari peride yang sama tahun lalu.Nilai penjualan bersih tidak diaudit feronikel turun 17 persen(yoy) menjadi Rp 814 miliar seiring dengan penurunan volume penjualan dan lebih rendahnya harga
"Harga rata-rata feronikel tercatat sebesar US$ 6,65 per pon atau lebih rendah 3 persen dibandingkan kuartal I 2014," terang dia.
Antam mencetak pendapatan bersih tidak diaudit sebesar Rp 2,87 triliun pada kuartal I 2015, naik 25 persen dibandingkan capaian kuartal I 2014 terutama seiring dengan peningkatan volume penjualan emas.
Namun, kenaikan pendapatan ini diikuti dengan beban pokok penjualan juga melonjak menjadi Rp 2,6 triliun, dari sebelumnya Rp 2,25 triliun. Pada kuartal I 2015, Antam tetap membukukan peningkatan laba kotor sebesar 480 persen dibandingkan kuartal I 2014 menjadi Rp 257 miliar.
BUMN tambang itu juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 56 miliar pada kuartal I 2015, dibandingkan rugi usaha sebesar Rp 96 miliar pada kuartal I 2014.
"Meski demikian, dengan adanya beban lain-lain yang bersifat non-kas, Antam membukukan rugi bersih di kuartal I 2015 sebesar Rp 240 miliar," kata Tedy. (Ndw)