Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Maret lalu menimbulkan dampak terhadap laju inflasi di April 2015. Akibatnya, inflasi pada bulan keempat ini diperkirakan jauh melampaui realisasi Maret lalu sebesar 0,17 persen.
"Inflasi di April ini akan meningkat dengan perkiraan sampai 0,5 persen," ungkap Pengamat Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Ina Primiana saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (4/5/2015).
Advertisement
Terkereknya inflasi periode April, katanya, disebabkan efek dari kenaikan harga BBM jenis Solar subsidi dan Premium per 28 Maret lalu Rp 500 per liter.
"Kira-kira dampak dari kenaikan harga BBM andil ke inflasi April sekira 0,18 persen," lanjut dia.
Penyumbang inflasi lain, dijelaskan Ina, akibat melambungnya harga komoditas atau bahan pangan karena cuaca. Sambungnya, musim hujan membuat kerusakan pada tanaman beberapa komoditas seperti bawang merah dan cabai.
"Sedangkan antisipasi jelang Ramadan belum," ucap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) meramalkan tingkat inflasi pada April 2015 berada di angka 0,44 persen. Penyesuaian harga
bahan bakar minyak (BBM) dan tarif angkutan umum dinilai akan menjadi penyumbang inflasi.
"Kita melihat inflasi April 2015 agak meningkat, ada di kisaran 0,44 persen. Karena faktor harga BBM dan transportasi," ujar Gubernur BI,
Agus Martowardojo.
Sementara realisasi Maret lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada bulan ketiga 2015 sebesar 0,17 persen. Adapun dari
82 kota IHK, sebanyak 54 kota tercatat mengalami inflasi dan 28 kota terjadi deflasi. (Fik/Ndw)