Liputan6.com, Jakarta Para peneliti di Korea Selatan mengembangkan sensor baru yang memungkinkan robot yang menyerupai manusia sehingga bisa membaca ekspresi wajah.
Seperti diberitakan Medindia, Senin (4/5/2015), Nae-Eung Lee dan rekan-rekannya mencatat, cara untuk membantu agar interaksi antara manusia dan robot lebih intuitif adalah melengkapi robot dengan kemampuan menangkap ekspresi manusia dan meresponnya dengan sistem empati komputer. Misalnya, membedakan senyuman dan rengutan.
Advertisement
Meski demikian, sistem ini sangat mahal, kompleks, dan tidak bisa membaca gerakan halus mata yang merupakan kunci ekspresi manusia. Hal tersebut memicu Lee untuk membuat sensor yang dapat mendeteksi gerakan wajah, termasuk perubahan minor pada tatapan mata, dengan biaya yang lebih murah.
Para peneliti ini lantas menciptakan sensor transparan dengan cara menambahkan sebuah film nanotube karbon pada dua conductive elastometer . Dengan perangkat ini, robot bisa membedakan apakah manusia di hadapan mereka menangis atau tertawa, serta mengetahui tujuan arah pandang mereka.
Dari studi yang diterbitkan dalam jurnal ACS Nano diketahui, aplikasi sensor ini pada robot juga bisa dipakai untuk memonitor detak jantung, napas, dysphagia (kesulitan menelan) dan petunjuk lain terkait masalah kesehatan.