Liputan6.com, Jakarta -
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 pada Selasa (5/5/2015). Industri pengolahan atau manufaktur dan konsumsi masyarakat akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal I.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengaku belum dapat memprediksi pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama meski pemerintah telah meramalkan di bawah 5 persen.
"Besok kan diumumkan, kita lagi memfinalisasi, menghitung kembali," ucap dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (4/5/2015).
Lebih jauh Sasmito menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2015 akan ditopang industri manufaktur besar yang mengalami kenaikan 5,05 persen pada periode Januari-Maret 2015.
"Ekspor masih terbatas, konstruksi atau pembangunan infrastruktur belum bergerak, pengeluaran investasi belum terealisasi. Jadi pendorongnya manufaktur dan konsumsi. Mungkin baru akan terdorong naik di kuartal II," ujarnya.
Dari data BPS menunjukkan, pertumbuhan produksi manufaktur besar dan sedang di kuartal I tahun ini sebesar 5,05 persen terhadap periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut dikerek dari produksi industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya naik 13,01 persen, industri peralatan listrik naik 10,13 persen.
Pendorong lain, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia naik 9,75 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri kertas dan barang dari kertas turun 4,04 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik turun 3,94 persen dan industri pakaian jadi turun 3 persen. (Fik/Nrm)