Liputan6.com, Jakarta - Hampir setahun lalu Keluarga Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional era Presiden Soeharto, Widjojo Nitisastro melaporkan kasus pencurian lukisan bernilai Rp 9,9 miliar milik mereka ke Mapolda Metro Jaya. Namun hingga kini polisi belum dapat mengungkap pencuri lukisan karya maestro seni lukis Indonesia Affandi yang berjudul 'Self Potrait and His Pipe itu.
Kepala Unit I Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kompol Imran Gultom mengatakan, pihaknya sudah memiliki petunjuk mengenai identitas pencuri lukisan milik maestro tersebut.
"Sebab kan tadinya tidak ketahuan kapan waktu hilangnya. Soalnya pihak keluarga tidak sadar. Sementara itu pembantu dan pekerja di rumah terus berganti. Makanya perlu dipersempit dan diketahui waktu hilangnya agar bisa terlihat yang dicurigai. Sekarang sudah ada titik terang," terang Imran di Mapolda Metro Jaya, Senin (4/5/2015).
Lukisan 'Self Potrait and His Pipe' resmi menjadi milik Widjodo pada tahun 1974. Berdasarkan keterangan menantu Widjojo, Emil Sundoro saat membuat laporan ke polisi 7 Mei 2014, ia tidak sadar bahwa lukisan warisan ayah mertuanya itu hilang.
Karena, lukisan yang sehari-hari menghiasi dinding bangunan bergaya joglo di rumahnya itu diketahui masih ada. Ia curiga lukisan itu palsu setelah adiknya melihat iklan lelang lukisan di salah satu laman internet. Ketika itu lukisan yang dilelang, sama persis dengan milik ayah mertuanya berada di Hong Kong.
"Setelah melihat ada lukisan mirip milik ayahnya di lelang di Hong Kong, pelapor memanggil ahli lukisan dari Museum Affandi yang di Jogja, bernama Selarti Venetzia. Dia itu cucu Affandi. Kemudian, setelah diperiksa ternyata lukisan yang ada di rumah itu palsu," jelas Imran.
Imran menduga, pelaku yang menukar lukisan asli dengan lukisan palsu tersebut memiliki kedekatan dengan pemilik rumah yaitu anak Widjojo yang bernama Wijaya Laksmi Kusumaningsih (59).
Advertisement
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki keberadaan pelaku, sementara waktu hilangnya sudah diketahui. "Sekarang masih kami selidiki terus. Kami juga sudah tahu waktu kapan lukisan itu hilang," tutur Imran. (Mvi/Ado)