Liputan6.com, Kathmandu - Pendakian Puncak Everest hampir pasti tidak mungkin dilakukan pada musim ini karena jalurnya rusak akibat longsor gempa bulan lalu. Demikian dikatakan sejumlah pejabat di Nepal.
Seperti dilansir BBC, Selasa (5/5/2015), pejabat itu memperingatkan diperlukan waktu untuk membuat kembali jalur pendakian. Tetapi pemerintah negara itu belum mengumumkan keputusan resmi.
Kesempatan untuk mencapai puncak Everest habis pada akhir bulan Mei karena datangnya musim hujan. Sejumlah pendaki telah menunggu di Kamp Pangkalan dengan harapan jalur akan dibuka kembali secepatnya.
Sebagian besar pendaki telah membayar US$ 70.000 atau sekitar Rp 900 juta untuk melakukan ekspedisi.
Paling tidak 19 orang tewas di Everest karena longsor akibat gempa berkekuatan 7,8 pada skala Richter dan menewaskan lebih 7.000 orang dan melukai lebih 10.000 lainnya di Nepal.
Meskipun demikian, di tengah-tengah ketidakpastian yang muncul, hanya satu atau 2 kelompok dari 42 kelompok ekspedisi yang belum membatalkan pendakian. (Ado)
Tak Mungkin Naik Everest Musim Ini, Para Pendaki Sabar Menanti
Diperlukan waktu untuk membuat kembali jalur pendakian. Tetapi pemerintah Nepal belum mengumumkan keputusan resmi.
diperbarui 05 Mei 2015, 05:44 WIBGunung Everest Pascagempa (Reuters)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gibran Ingin Proyek MRT Jakarta Fase 2A Glodok-Kota Selesai Tepat Waktu
Cek, Ini 5 Warna Lidah Tanda Penyakit
Terancam Ditendang Manchester United, Marcus Rashford Sudah Pikirkan Calon Klub Baru
NewJeans Tebar Pesona di Sampul Majalah Vogue Korea, Min Hee Jin Terlibat Jadi Direktur Kreatif
Berapa Banyak Lubang Hitam di Alam Semesta? Ini Jawabannya
Bacakan Pleidoi, Terdakwa Reza Jelaskan Awal Jumpa dengan Harvey Moeis
Yang Terjadi ketika Santri Kepercayaan KH Hasyim Asy'ari Ketahuan Berbohong, Karomah Wali
5 Siswa SMA 70 Jaksel yang Terlibat Pengeroyokan Dikeluarkan
Nikita Willy Ungkap Perawatan Wajahnya yang Tetap Glowing Saat Melahirkan Anak Kedua
Candi Cangkuang Garut, Situs Sejarah Simbol Keanekaragaman Budaya
Dishub Jakarta Bahas Wacana Kenaikan Tarif Transjakarta, Imbas Subsidi Dipangkas?
Penyebab Hidup Susah yang Jarang Disadari, Buya Yahya Ungkap Hal Mengejutkan