Paksa Turis Belanja, Lisensi Pemandu Wisata China Dicabut

Video tersebut diterbitkan di YouTube dan kemudian menyebar luas di media sosial berbahasa China sehingga menimbulkan kemarahan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Mei 2015, 09:11 WIB
Pemandu Wisata China. (BBC)

Liputan6.com, Yunnan - Aksi seorang pemandu wisata China memarahi para turis karena tidak berbelanja cukup banyak tengah heboh di dunia maya. Alhasil, si pelaku pun mendapatkan ganjarannya. Berupa pencabutan lisensinya sebagai guide.

Pencabutan lisensi perempuan pemandu wisata itu dilakukan setelah rekaman kamera itu menjadi sangat populer di dunia maya.

"Perempuan pemandu wisata itu juga mengancam perjalanan berikut kelompok turis tersebut, dan tidak mau membayar tiket perjalanan pulang jika masing-masing turis tidak berbelanja 3.000 yuan atau sekitar Rp 5 juta," demikian diberitakan BBC, Selasa (5/5/2015).

Pihak berwenang di Yunann, China barat daya mengatakan dia melanggar undang-undang pariwisata nasional.

Sejak tahun 2013, pemandu wisata dilarang memaksa para turis berbelanja di tempat tertentu dan mendapatkan keuntungan tidak sah.

Setelah video beredar meluas, banyak yang menceritakan pengalaman buruk dengan para pemandu wisata China.

Dalam rekaman video berdurasi sekitar 4 menit, pemandu tersebut antara lain mengajukan pertanyaan, "Di mana hati nurani dan moral kalian?"

"Jika Anda semua tidak berbelanja 3.000 atau 4.000 yuan, kita akan batalkan perjalanan ke Xishuangbanna, dan perusahaan tidak akan bertanggung jawab atas kepulangan Anda ke Shenyang," ancam si pemandu yang tak disebutkan identitasnya.

Video tersebut awalnya beredar di YouTube dan kemudian menyebar luas di media sosial berbahasa China, sehingga menimbulkan kemarahan banyak orang.

Imbas 'skandal video' itu, otoritas pariwisata Yunnan akhirnya menghentikan untuk sementara kegiatan perusahaan wisata yang bersangkutan, Kunming Fenghua Travel Agency. Selain itu juga mengenakan sanksi 20.000 yuan atau sekitar Rp 41 juta. (Tnt/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya