Liputan6.com, Turin - Duel raksasa beda kutub, Juventus dan Real Madrid di leg 1 Rabu dinihari WIB bakal saling menjatuhkan demi mendapatkan satu tempat di Olympiastadion. Ini seperti duel musuh lama.
Dan, Juventus Stadium, di Turin, mendapat giliran pertama menggelar pertandingan bergengsi ini, Selasa (5/5/2015). Sebuah kesempatan emas bagi Los Galacticos mencari gol tandang lebih dulu.
Advertisement
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti sadar Juventus Stadium angker. Di situ bukan tempat nyaman bagi timnya disamping memiliki tim yang kompetitif terlepas dari prediksi yang menyebut Madrid bisa mengulang sukses seperti musim lalu. Duel dua leg sepanjang 2x90 menit harus dilewati Madrid.
"Jika Anda memiliki keberanian, Anda menang. Bila Anda takut, maka Anda kalah," pesan Ancelotti pada Cristiano Ronaldo Cs.
Wajar bila Don Carletto sedikit ciut, mengingat rapor Juventus tidak terkalahkan dalam 12 partai di kandang; semua kompetisi di Eropa musim ini. Tim besutan Massimiliano Allegri memetik 5 kemenangan di kandang, termasuk mampu mengalahkan Borussia Dortmund dan AS Monaco di fase kock-out.
Tujuh belas tahun silam, kedua kubu pernah bertemu di final Liga Champions. Ketika itu, Madrid asuhan Jupp Heynckes mampu menang tipis atas Juventus 1-0 berkat gol tunggal Predrag Mijatovic.
Sepanjang sejarah, Juventus dan Madrid telah bertemu sebanyak 16 kali. Rapor La Vecchia Signora di kandang pun cukup apik dengan lima kemenangan, sekali imbang dan sekali kalah. Total laga itu sudah termasuk pertemuan di partai final Liga Champions 1998.
Tapi perlu menjadi catatan, bisa dibilang bila Juventus belum menemui lawan yang benar-benar kuat hingga babak perempat final. Di babak penyisihan grup, hanya Atletico Madrid yang bisa mengimbangi Juventus. Dua tim sisanya, Olympiakos dan Malmo memiliki kekuatan di bawah La Vecchia Signora.
Kemudian di fase 16, Juventus menghadapi Borussia Dortmund yang sedang tidak berada dalam kondisi terbaik.
Akankah rapor bagus Juventus memberikan daya magis saat menjamu Madrid?