Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta diperiksa dalam kasus dugaan korupsi uninterruptible power supply (UPS). Namun anggota dewan yakin, banyak oknum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Gubernur Ahok yang terlibat dalam kasus ini.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, mengaku tidak masalah jika nantinya banyak anggotanya yang dipanggil Bareskrim Polri terkait kasus ini. Tapi, menurut dia, banyak juga SKPD yang terlibat.
"Analisa saya, akan banyak pula pejabat SKPD yang ikut terseret di kasus ini," kata Prasetio melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Politisi PDIP itu juga mendorong Polri untuk mengusut tuntas kasus ini. Selain itu, dia juga meminta Gubernur Ahok untuk mendorong pemeriksaan terhadap anak buahnya.
"Saya mengimbau gubernur ikut mendorong penyelidikan terhadap anak buahnya. Semua pejabat SKPD yang terlibat harus diperiksa. Enggak mungkin ada semut kalau enggak ada gula," ujar dia.
Prasetio mengaku belum tahu siapa lagi dewan yang akan dipanggil kembali oleh Bareskrim Polri. Sejauh ini, memang baru 2 anggota dewan yang diperiksa, yakni Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana dan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Hanura Fahmi Zulfikar.
"Saya mendukung penuh pengungkapan kasus ini. Apalagi ini kasus besar. Tapi kita juga harus mengedepankan praduga tidak bersalah," pungkas Prasetio.
Hingga saat ini, Bareskrim Polri sudah sudah memanggil 2 anggota DPRD DKI Jakarta sebagai saksi kasus dugaan korupsi UPS dalam APBD 2014. Keduanya, yakni Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana dan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Hanura Fahmi Zulfikar. (Ndy/Yus)
Advertisement