Liputan6.com, New York - Belanja online kini benar-benar mengubah industri perdagangan duinia. Bagaimana tidak, lebih dari 50 persen warga dunia kini memilih berbelanja secara online dibandingkan pergi langsung ke toko atau mal.
Memang, sejauh ini banyak keuntungan berbelanja online seperti menghemat waktu dan tawaran potongan harga menggiurkan. Tapi hati-hati, belanja online juga dapat menjadi kegiatan yang berbahaya dan merugikan.
Advertisement
Banyak kasus yang telah terjadi di mana Anda membeli barang dan pesanan tersebut tak pernah tiba. Atau lebih parah lagi, Anda menggesek kartu dua kali sehingga pembayaran menjadi dua kali lipat lantaran situsnya tak beroperasi dengan baik.
Tak hanya merugikan, belanja online juga ternyata memiliki sejumlah risiko.
Berikut lima bahaya belanja online seperti dihimpun boldksy.com, Rabu (6/5/2015):
1. Opsi pembayaran
Anda harus hati-hati menggunakan kartu pembayaran saat belanja online karena Anda harus membagikan informasi perbankan yang relevan. Selalu pilih opsi Cash on Delivery karena itu dapat menjaga informasi rekening Anda tetap aman.
2. Penipuan
Sudah banyak kisah tentang orang yang memesan barang, tapi pesanannya tak sampai. Lebih parah lagi, ada penipuan tentang pembelian laptop Apple, di mana barang yang dikirimkan ternyata buah apel sungguhan. Sangat ironis bukan?
Selanjutnya
3. Syarat dan ketentuan
Sebagian besar situs belanja online memiliki peraturan pengembalian barang. Meski begitu, Anda tetap harus membaca syarat dan ketentuan secara hati-hati.
Jangan pernah memesan barang dengan melewatkan sesi tersebut. Hati-hati jangan sampai ada syarat dan ketentuan penting yang berpotensi merugikan tapi Anda lewatkan begitu saja.
4. Data pribadi
Selalu ingat, Anda harus menjaga data pribadi meskipun berbelanja online. Seringkali Anda juga menerima penawaran yang irelevan memalui email atau surat yang perlu dihindari dengan menjaga data pribadi.
5. Kecanduan belanja
Apakah Anda kecanduan belanja online? Tentu saja Anda dapat dengan mudah kecanduan mengakses situs belanja online atau memantau Facebook atau Twitter. Hati-hati aksi tersebut dapat menguras banyak waktu dan membuat Anda jadi sulit lepas dari kebiasaan berbelanja secara online. (Dny/Ndw)
Advertisement