Korban Tewas Longsor di Pangalengan Bandung Jadi 2 Orang

Kemungkinan korban tewas meningkat mengingat masih ada belasan warga yang tertimbun longsor di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 05 Mei 2015, 22:09 WIB
Ilustrasi Tanah Longsor

Liputan6.com, Bandung - Jumlah korban tewas akibat longsor di Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kini bertambah menjadi 2 orang.

"Meninggal 2 orang. Satu orang di lokasi kejadian, yaitu Iran Sobarna (55) yang tengah bekerja di perkebunan. Satu lagi meninggal di rumah sakit. Namanya masih menunggu data," ucap Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (5/5/2015) malam.

Selain itu, imbuh Erwin, terdapat tiga orang terluka berat dan beberapa orang mengalami cedera ringan akibat longsor yang terjadi siang tadi sekitar pukul 14.30 WIB.

Kini, para korban cedera telah dibawa ke Rumah Sakit Al-Ikhsan, Kabupaten Bandung setelah dirawat di puskesmas terdekat. Namun jumlah korban jiwa kemungkinan bertambah mengingat masih ada 14 warga yang tertimbun longsoran.

"Evakuasi (pencarian korban) sempat dihentikan karena malam hari dan sekarang sudah dilanjutkan kembali," beber Erwin.

Penyebab Longsor

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian, longsor diduga akibat ledakan pipa panas bumi Star Energy Geothermal. "Jadi tanah longsor terjadi akibat ledakan dan longsor menimpa penduduk yang berada di perkebunan yang tengah bekerja," ujar Erwin.

Sebelumnya pihak Star Energy Geothermal menyatakan, luncuran longsor membuat 3 pipa utama panas bumi terpotong, sehingga mengeluarkan material uap panas dalam jumlah besar.

"Saat tanah longsor terjadi, pipa seperti digunting dan langsung mengeluarkan material uap panas dalam jumlah besar, sehingga terdengar seperti bunyi ledakan. Tekanan begitu tinggi," kata Presiden Direktur Star Energy Geothermal Rudy Suparman saat dihubungi Liputan6.com, Selasa 5 Mei 2015 malam.

Longsor tersebut mengakibatkan 1 warga meninggal dan beberapa lainnya cedera. Namun, para korban tidak terluka karena semburan uap panas milik Star Energy yang meledak.

"Dari 10 korban yang salah satunya meninggal, tidak ada yang terluka bakar," imbuh Rudy.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, BPBD Kabupaten Bandung sudah memperingatkan kepada warga adanya retakan di perbukitan akibat hujan deras pada 4 hari lalu. Namun, nahas longsor pun terjadi.

"Material longsor meluncur menghantam pipa panas bumi Star Energy Geothermal dan menimbulkan ledakan, kemudian material longsor menimbun rumah penduduk dan perkebunan," tutur Sutopo. (Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya