Liputan6.com, Bandung - Pembekuan PSSI yang berbuntut dihentikannya QNB League 2015 membawa dampak bagi peserta liga. Contohnya, pelatih Persipasi Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic.
Pelatih asal Serbia itu memutuskan hijrah ke luar negeri sambil menunggu perkembangan sepak bola di Indonesia. Dejan memilih Hong Kong sebagai negara pelarian.
"Saya tidak tahu apakah stay (menetap) lama atau tidak. Kita lihat nanti, karena situasi tidak bagus di Indonesia sekarang," kata Dejan saat berbincang dengan Liputan6.com. Dejan tak membeberkan secara rinci apa kegiatannya selama berada di sana.
PBR yang baru berganti nama dari Persipasi Bandung Raya itu sempat berjuang mengatasi masalah internal klub, sebelum akhirnya keputusan penghentian ISL dikeluarkan PSSI.
Sebelum kickoff kompetisi, manajemen klub baru saja mencicil tunggakan gaji pelatih, pemain dan official selama dua bulan, dari empat bulan. Otomatis dengan penghentian kompetisi membuat seluruhnya tak dapat bekerja lagi.
"Aduh saya pusing. Saya capek lihat situasi seperti ini. Semua pemain dan pelatih akhirnya yang jadi korban, ini gila," pungkas Dejan yang sempat melatih Timnas Hong Kong itu.
Nasib sepak bola Indonesia kini makin tak menentu akibat kisruh antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Di tengah kekisruhan ini, FIFA pun sudah menyiapkan sanksi bagi Indonesia. Sanksi FIFA ke Indonesia akan dibahas pada 29 Mei 2015.
Baca Juga:
29 Mei 2015, FIFA Bakal Sanksi Indonesia?
Barcelona Vs Muenchen: Guardiola Siap Rusak Momen Messi
Pemain Pinjaman MU Ngambek Jadi Cadangan
Advertisement