Liputan6.com, Jakarta - Sipir di Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah diduga turut membantu bisnis narkoba yang dijalankan terpidana mati gembong narkoba Freddy Budiman. Belajar dari kasus itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, sipir-sipir nakal akan diberi hukuman yang jauh lebih berat dibanding masyarakat biasa.
"Kalau dia pejabat, hukuman ditambah sepertiga, seperti kalau dokter melakukan aborsi, dia bisa ditambah serpertiga hukumannya dari hukuman maksimalnya," kata Yasonna di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Agar tidak ada sipir yang nakal, Yasonna mengaku akan melakukan rekrutmen dengan hati-hati. Sipir yang ditugaskan harus memiliki rekam jejak baik dan akan diawasi dengan CCTV tiap saat.
"Diekses orangnya, orang yang rekam jejaknya baik. Tetapi tetap walaupun jejaknya baik, menyangkut orang yang besar kita harus pantau terus secara baik melalui sistem, CCTV, kamera, orang masuk digeledah," ucap politisi PDIP itu.
Sementara kepolisian juga sudah menangkap sipir LP Cipinang berinisial IR yang diduga membantu menyelundupkan narkoba jenis baru CC4, mirip prangko.
Selain itu, Direktorat IV Narkotika Bareskrim Polri juga sempat memeriksa 2 sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Kedua sipir berinisial DCN dan SL itu diperiksa karena diduga turut membantu bisnis narkoba yang dijalankan terpidana mati Freddy Budiman dari dalam lapas.
Dalam pemeriksaan oleh penyidik Direktorat IV, DCN yang merupakan petugas jaga dan SL, salah seorang staf di Lapas Batu, mengakui menerima hadiah dari Freddy, sang gembong yang berulang kali terlibat kasus jaringan narkoba internasional maupun lokal. Hadiah itu berupa mobil dan rumah, sebagai imbalan telah memperlancar segala urusan bisnis haram Freddy di dalam lapas. (Ndy/Mut)
Ancaman Menkumham untuk Sipir Nakal Pembantu Gembong Narkoba
Sipir di Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jateng diduga turut membantu bisnis narkoba yang dijalankan gembong narkoba Freddy Budiman.
diperbarui 06 Mei 2015, 15:37 WIBMenkumham Yasonna Laoly saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi lll di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4/2015). Yasonna Laoly menebar senyum saat membahas dualisme Partai Golkar.(Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Mbah Mangli Enggan Tidur di Kasur saat Menginap di Rumah Abah Guru Sekumpul
Cak Imin: Kita Prihatin, Pemilihan Kepala Daerah Diwarnai Politik Uang
Mengenal Guci Forest, Spot Hits di Tegal untuk Berendam Air Hangat dan Menginap
Momen Kompak Pramono Anung dan Putrinya Ulas Kuliner ala Food Blogger, Habiskan 2 Porsi Saking Enaknya
Saat Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Memalsukan Uang karena Sering Berangkatkan Haji
Sederet Benda Milik Keraton Yogyakarta yang Dijarah Inggris pada 1812
Program Tampan, Targetkan 258 Ribu Ton Beras Dengan Polda Tumpang Sari di Kebun Sawit
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 1 Desember 2024
Istana: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu per Porsi Sudah Berjalan Hampir Setahun
Momen Bos Kripto Makan 1 Buah Pisang Seharga Rp98,2 miliar
5 Film Tema Matematika yang Penuh Teka-teki
Waktu Sholat Tahajud Terbaik Bukan Jam 3 Pagi, Bisa Meraih Kedudukan Tinggi Kata UAH