PSSI Terancam Sanksi FIFA, Apa Langkah Kemenpora?

FIFA telah memberikan waktu hingga tanggal 29 Mei 2015 pada PSSI untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 06 Mei 2015, 16:45 WIB
Gatot S Dewabroto (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
 
Liputan6.com, Jakarta - Pihak Kemenpora akan mengirimkan utusan untuk menemui FIFA terkait surat ancaman pembekuan pesepakbolaan Indonesia. Pemerintah bertujuan untuk menjelaskan pokok persoalan dari kisruh yang selama ini menimpa sepak bola Indonesia.
 
FIFA telah memberikan waktu hingga tanggal 29 Mei 2015 pada PSSI untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi. Jika belum terselesaikan maka Indonesia terancam absen dari event-event internasional.
 
"Ya kami anggap itu sebagai kemungkinan terburuknya, kita memang tidak bisa ikut event internasional, tapi tentunya sudah ada persiapan," ujar Deputi 5 Kemenpora, Gatot S Dewabroto. "Kami tidak mau pembenahan yang sudah on the track ini jadi sia-sia karena ancaman sanksi."
 
Itu sebabnya, Pihak Kemenpora akan mengutus wakilnya langsung untuk menemui FIFA dalam waktu dekat. Namun sebelumnya mereka akan mengirimkan surat terlebih dahulu.
 
"Kami akan coba kirimkan surat pekan ini paling lambat Senin. Namun kita juga akan mengutus perwakilan kesana tanpa perlu menunggu jawaban. Mungkin saya, Ibu Rita Subowo, dan Pak Joko Susilo yang akan kesana," kata Gatot.
 
Gatot berharap dapat bertemu Presiden FIFA, Sepp Blatter. Namun jika hanya bertemu Jerome Valcke juga tidak masalah.
 
"Tujuan kami ingin menjelaskan ke FIFA tidak ada intervensi dari pemerintah. Semua ini hanya untuk pembenahan sepak bola Indonesia," pungkasnya.
 
Bila tidak ada intervensi, mengapa Pemerintah melalui pemerintah membekukan PSSI?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya