Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Kedatangan Imam untuk memberi penjelasan mengenai kekisruhan sepak bola nasional yang berujung pada pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 17 April 2015 lalu.
Advertisement
Imam menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi meminta agar pihaknya segera mengambil langkah konkrit dalam menyelesaikan permasalahan sepak nasional dengan melakukan perubahan tata kelola sepak bola di Indonesia.
"Presiden minta ke saya terus melakukan perubahan yang lebih dahsyat lagi terhadap terkait dengan tata kelola sepak bola ini, tidak boleh berhenti, dengan langkah yang jelas, dengan blueprint jelas, karena Presiden sangat konsen dengan perubahan tata kelola sepak bola," ujar Imam usai bertemu Presiden.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku dalam pertemuan itu, juga melaporkan berbagai persoalan yang terjadi saat ini. Menurut Imam, Presiden Jokowi meminta agar kisruh tidak membuat kompetisi berhenti. Kompetis harus tetap berjalan ditengah penyelesaian konflik Menpora-PSSI.
"Kami laporkan semua karena kami sudah menyusun blueprint, upaya teknis strategis terkait struktur, kompetisi. Dan Presiden juga konsen kompetisi tidak boleh berhenti. itu yang penting," ucapnya.
Kepada Imam, Jokowi juga meminta agar masalah kompetisi segera diselesaikan, termasuk bila PT Liga tidak bersedia untuk melanjutkan kompetisi.
"Presiden memberi arahan kalau memang operator yang ada sekarang bersedia laksanakan kompetisi silakan dilanjut, tetapi kalau memang tidak bersedia, harus dicari operator baru. itu arahan Presiden," kata dia.
Apakah Presiden mendukung pembekuan PSSI? Imam menjawab, "Iya (dukung pembubaran PSSI). Terpenting Presiden minta ke saya terus melakukan perubahan lebih dahsyat lagi terhadap terkait dengan tata kelola sepak bola ini," ucapnya.