Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan penyerapan anggaran pemerintah melambat pada kuartal I 2015 disebabkan oleh berbagai perubahan yang dilakukan dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan saat ini.
"Ya itu disebabkan karena memang persiapan administrasinya telat karena perubahan-perubahan pemerintahan, dan APBN-P baru disahkan Februari sehingga mulainya telat. Tapi Mei akan jalan semuanya," ujar JK di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Advertisement
Meski demikian, penyerapan anggaran pemerintah diharapkan bisa berjalan dengan baik pada semester I 2015. "Itu sisa 8 bulan ya (untuk 1 tahun), berarti kira-kira akan naik di awalnya pengeluaran pemerintah paling sedikit 20 persen-25 persen karena semua pasti ambil uang muka, semester I baru 7 persen," lanjutnya.
Jika penyerapan anggaran ini bisa berjalan lancar, maka proyek-proyek infrastruktur yang telah disusun oleh pemerintah bisa segera direalisasikan. "Karena Januari-Februari baru lelang, sedangkan proses penyelesaiannya Juni ke atas," tandasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen atau lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu 5,21 persen.
Angka tersebut dianggap melambat seiring pelemahan ekonomi negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia pada periode Januari-Maret ini. Kepala BPS, Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I ini dibandingkan kuartal IV 2014 (Q to Q) terkontraksi 0,18 persen.
Penyebabnya, karena pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melambat dari 7,4 persen menjadi 7 persen, serta pengaruh harga minyak mentah dunia yang anjlok. (Dny/Ahm)