Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Harga Batu bara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku 1 April 2015-30 April 2015 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) US$ 64,48 per ton.
Seperti dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (8/5/2015). Setelah naik pada Maret 2015, HBA kembali turun pada April 2015. HBA April 2015 turun US$ 3,28 atau turun 4,8 persen dibandingkan dengan HBA Maret 2015 US$ 67,76 per ton.
Advertisement
Sedangkan jika dibandingkan dengan HBA yang sama pada 2014 (year on year) yaitu April 2014 US$ 74,81 maka HBA April 2015 turun sebesar US$ 10,33 atau turun 14 persen.
Nilai HBA adalah rata-rata dari 4 indeks harga batu bara yang umum digunakan dalam perdagangan batu bara yaitu: Indonesia Coal Index, Platts Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index.
HBA menjadi acuan harga batu bara pada kesetaraan nilai kalori batu bara 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8 persen, kandungan sulphur 0,8 persen as received (ar), dan kandungan abu (ash) 15 persen ar.
Berdasarkan HBA selanjutnya dihitung Harga Patokan Batu bara (HPB) yang dipengaruhi kualitas batu bara yaitu: nilai kalori batu bara, kandungan air, kandungan sulfur, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang batu bara yang disebut HPB Maker. HPB Maker terdiri dari 8 merek dagang batu bara yang sudah umum dikenal dan diperdagangkan.
HPB Marker April 2015 untuk 8 merek dagang utama dalam US$/Ton adalah sebagai berikut :
Gunung Bayan I : 69,04 turun 4,9 persen dibandingkan HPB Maret 2015
Prima Coal : 70,16 turun 4,5 persen dibandingkan HPB Maret 2015
Pinang 6150 : 63,37 turun 4,5 persen dibandingkan HPB Maret 2015
Indominco IM_East : 52,89 turun 4,8 persen dibandingkan HPB Maret 2015
Melawan Coal : 52,00 turun 4,3 persen dibandingkan HPB Maret 2015
Enviro Coal : 49,34 turun 4,1 persen dibandingkan HPB Maret 2015
Jorong J-1 : 39,71 turun 4,1 persen dibandingkan HPB Maret 2015
Ecocoal : 36,43 turun 4 persen dibandingkan HPB Maret 2015
(Pew/Ahm)