Liputan6.com, Lantang - Petugas penyelamat melaporkan menemukan potongan tubuh berserakan di lereng sebuah gunung di Nepal, di wilayah Desa Langtang, yang dilanda longsor akibat gempa dahsyat pada 25 April 2015.
"Ada bagian-bagian tubuh, anggota badan yang rusak dan, potongan daging yang tersebar di daerah itu," kata wakil pemimpin Distrik Lantang, Gautam Rimal dikutip dari Reuters Jumat (8/5/2015).
Advertisement
Langtang berada di rute trekking yang populer bagi warga Barat. Desa tersebut luluh-lantak tersapu longsor akibat gempa, namun tak jelas berapa jumlah orang yang berada di wilayah tersebut saat kejadian.
Seorang pejabat mengatakan sekitar 300 orang yang kebanyakan dari mereka orang asing -- 110 orang, diyakini terkubur longsoran akibat gempa Nepal bulan lalu.
"Para petugas penyelamat menemukan 6 jasad dari wilayah Desa Langtang, sekitar 60 km sebelah utara Kathmandu pada Rabu 6 Mei waktu setempat. Namun operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah tersebut terhalang akibat cuaca buruk," jelas Rimal.
"Di daerah yang sama, dua jasad diplomat Rusia ditemukan," demikian diberitakan kantor berita Rusia, RIA Novosti mengutip pernyataan sekretaris pers dari Kedutaan Besar Rusia di Himalaya.
Kedua diplomat bekerja di kedutaan Rusia di Pakistan.
Sebelumnya, sekitar 100 mayat ditemukan pada hari Sabtu dan Minggu (2-3 Mei). Rimal sebelumnya mengatakan sekitar 120 orang diyakini masih terkubur longsor.
Menurut data dari Pemerintah Nepal, guncangan gempa 7,9 skala Richter (SR) pada 25 April lalu telah menelan korban jiwa 7.759 orang. Sementara 16 ribu lainnya cedera.
Sejauh ini, baru sebagian kecil dari dana darurat PBB untuk korban gempa bumi yang sudah diberikan. Dari US$ 415 juta yang diminta oleh PBB dan mitranya pekan lalu, baru US$ 22.4 juta yang sudah tersedia. (Tnt/Ein)