Survei: PM David Cameron Jawara Pemilu Inggris

Menurut survei di sejumlah TPS di seantero Inggris, Partai Konservatif 'Torries' itu kemungkinan bisa menempatkan 316 wakilnya di parlemen.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Mei 2015, 11:36 WIB
Survei pemilu Inggris. (BBC)

Liputan6.com, London - Hasil exit poll atau jajak pendapat dalam sejumlah lembaga, termasuk BBC menunjukkan Partai Konservatif yang menaungi Perdana Menteri David Cameron memenangkan  yang digelar pada Kamis 7 Mei 2015. Namun demikian disebutkan masih terdapat kekurangan beberapa belas kursi, untuk menjadi pemenang dengan mayoritas mutlak.

"Menurut survei di sejumlah TPS di seantero Inggris, Partai Konservatif yang populer dengan julukan Torries itu kemungkinan unggul dan bisa menempatkan 316 wakilnya di parlemen. Sementara Partai Buruh yang menaungi politisi Edward 'Ed' Miliband diperkirakan memenangkan 239 kursi, yang dibutuhkan untuk menjadi mayoritas tunggal adalah 326," demikian diberitakan BBC, Jumat (8/5/2015).

Hasil tak memuaskan diperoleh Partai Demokrat Liberal yang berkoalisi dengan Partai Konservatif dalam pemerintahan sekarang, sebab meraka hanya mendapat 10 kursi. Perolehan serupa juga menimpa Partai SNP yang hanya mengantongi 58 kursi, sedangkan The Green Party dan partai berhaluan kanan UKIP mendapatkan dua kursi.

Exit Poll itu diselenggarakan oleh NOP/MORI untuk BBC, ITV dan Sky.

Sejauh ini, baik Partai Buruh maupun Liberal Demokrat mengatakan tidak percaya pada hasil Exit Poll tersebut.

Di West Bradford, terjadi penghitungan ulang dengan anggota parlemen pro-Palestina George Galloway bertarung keras dengan kandidat Partai Buruh. Di South Tanet, pemimpin UKIP yang anti imigran Nigel Farage diperkirakan bisa jadi gagal memperoleh kursi.

Jika exit poll ini akurat seperti pada tahun 2010, maka David Cameron akan tetap menjabat kembali sebagai pemimpin pemerintahan minoritas dan tidak perlu membentuk koalisi. Meskipun ia mungkin akan butuh dukungan dari Partai DUP atau Liberal Demokrat.

Berbeda dengan pemimpin Partai Buruh Ed Miliband. Walaupun ia bisa membujuk Liberal Demokrat untuk bergabung bersama Partai Buruh dan SNP untuk membentuk pemerintahan, ia tak akan memperoleh cukup kursi untuk meloloskan program-programnya di parlemen.

Usai pemungutan suara dalam pemilihan umum atau pemilu parlemen Inggris ditutup pukul 22.00 waktu setempat, Kamis 7 April 2015. Penghitungan suara pun langsung dimulai.

"Hasil penghitungan suara awal, dikabarkan sudah mulai masuk menjelang tengah malam. Hasil akhirnya diperkirakan rampung pada sore harinya," demikian diberitakan BBC.

Pemilu Inggris kali ini disebut sebagai salah satu yang hasilnya tidak dapat diprediksi selama puluhan tahun terakhir. (Tnt/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya