Seorang wanita menyalakan lilin untuk menghormati para korban gempa Nepal di Boudha Stupa, Kathmandu, Nepal, (7/5/2015). Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Sejumlah orang ikut dalam upacara untuk menghormati para korban gempa Nepal di Kathmandu, Nepal, (7/5/2015). Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Sejumlah anak ikut ambil bagian dalam upacara untuk menghormati para korban gempa Nepal di Boudha Stupa, Kathmandu, Nepal, (7/5/2015). Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Puluhan lilin dinyalahkan oleh sejumlah anak untuk menghormati para korban gempa Nepal di Boudha Stupa, Kathmandu, Nepal, (7/5/2015). Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Sejumlah Orang berpose membawa lilin di depan reruntuhan Menara Dharahara untuk menghormati para korban gempa Nepal di Kathmandu, Nepal, (7/5/2015). Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Sejumlah anak ikut ambil bagian dalam upacara untuk menghormati para korban gempa Nepal di Boudha Stupa, Kathmandu, Nepal, (7/5/2015). Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (REUTERS/Athit Perawongmetha)