Agar Tak Mudah Lupa, Coba Kurangi Porsi Makan, Kenapa?

Bagi mereka yang sudah berusia lanjut, cobalah saran ini: kurangi porsi makan Anda.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 08 Mei 2015, 19:30 WIB
Bermain catur hingga menari untuk cegah mudah lupa.

Liputan6.com, Jakarta Bagi mereka yang sudah berusia lanjut, cobalah saran ini: kurangi porsi makan Anda. Untuk apa? Mengurangi makanan hingga sepertiganya akan memperbaiki ingatan. Dalam suatu penelitian, pria berusia rata-rata 60 tahun dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama diberi diet seimbang dengan kalori normal. Pada kelompok kedua diberi diet serupa dengan proporsi asam lemak tak jenuh lebih tinggi. Pada kelompok terakhir diberi diet pembatasan kalori.

Tiga bulan kemudian mereka diberi tes ingatan. Hasilnya, seperti dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, tidak ada perbedaan dalam nilai ingatan pada dua kelompok pertama. Sementara pada kelompok ketiga menunjukkan performa lebih baik. Mereka juga menunjukkan perbaikan tanda fisik lain dengan penurunan kadar insulin dan tanda peradangan lebih sedikit.

Dr. Leigh Gibson dari Roehampton University mengatakan, penurunan insulin merupakan satu alasan yang masuk akal mengapa performa mental membaik. Hormon ini berperan sebagai bagian dari otak yang terkait dengan ingatan. Sebagai perbandingan, kadar insulin yang lebih tinggi pada mereka yang mengidap diabetes tipe 2 dengan kontrol yang buruk, berhubungan dengan fungsi ingatan dan kognitif yang buruk. Itu sebabnya mereka dengan sel otak yang berada dalam kondisi lebih baik akan menghasilkan nilai ingatan yang lebih baik juga.

Menurut para ahli, hasil ini memberi bukti eksperimen pertama pada manusia. Sebelumnya, penelitian serupa pada tikus menunjukkan bahwa ingatan dapat ditingkatkan dengan diet yang mengandung kalori 30 persen lebih sedikit daripada diet normal. Hasil penelitian dari University of Munster menunjukkan hasil yang mirip, bahwa pembatasan kalori memperbaiki ingatan pada usia lanjut.

Temuan ini dapat membantu mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan baru guna menjaga kesehatan kognitif para lanjut usia. Namun, pengawasan tetap harus dilakukan agar tidak membahayakan. Pada responden misalnya, harus memperhatikan konsumsi vitamin dan nutrisi yang tepat.

Karena ada bukti lain menunjukkan bahwa kurangnya asupan nutrisi akibat pengaturan makanan (diet) dapat mengganggu fungsi ingatan dan otak. Mereka dengan berat badan normal atau rendah sebaiknya sangat berhati-hati melakukan diet ini. Penurunan kalori sebanyak 30 persen sangat signifikan, dan berbahaya bagi mereka yang berat badannya tidak berlebihan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya