PAN Siap Jika Kadernya Diminta Masuk Kabinet Kerja Jokowi-JK?

Zulkifli menyatakan jika kadernya diminta menjadi menteri, PAN tetap tidak bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Mei 2015, 05:00 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, menjawab pertanyaan wartawan seusai penutupan Rakernas I DPP PAN, di Jakarta, Kamis (7/5/2015). Rakernas tersebut membahas mengenai konsolidasi persiapan pemilihan kepala daerah serentak 2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja Jokowi-JK kian santer dihembuskan. Kendati Presiden Joko Widodo belum menyatakan akan merombak menteri-menterinya yang dinilai belum maksimal dalam menjalankan program-programnya.

Meskipun partainya berada di luar pemerintahan Jokowi-JK,‎ Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan bahwa kadernya siap menduduki posisi Kabinet Kerja di tengah isu reshuffle.

"Kalau dari kader PAN diminta apapun (termasuk masuk kabinet kerja), ya kami siap berbuat untuk bangsa dan negara," kata Zulkifli di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (9/5/2015).

Partai berlambang matahari itu memang santer disebut akan mengisi jabatan menteri jika Presiden Jokow me-reshuffle kabinet kerjanya dalam waktu dekat. Namun begitu, Zulkifli menyatakan jika kadernya diminta menjadi menteri, PAN tetap tidak bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"PAN tetap di luar pemerintahan," ujar dia.

Zulkifli menyebutkan, untuk  menjadi partai besar yang memiliki ‎kredibilitas yang baik, PAN tidak harus berada atau menjadi partai pendukung pemerintah.

"Di luar pemerintahan itu tidak kalah terhormat," tegas dia.

Menurut mantan Menteri Kehutanan ini, dalam sistem pemerintahan di Indonesia terutama, persoalan reshuffle adalah hal yang lumrah terjadi. Hal ini juga pernah terjadi saat PAN masuk dalam koalisi pendukung pemerintahan SBY, dimana beberapa menteri pernah di-reshuffle. (Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya