Menteri Marwan Jafar Bakal Kucurkan Dana Desa ke Klaten

Dana desa dari APBN yang sudah disetujui sekitar Rp 20 triliun untuk dibagi secara proporsional kepada sekitar 7.053 desa di Indonesia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Mei 2015, 11:45 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

Liputan6.com, Klaten - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menyatakan, pihaknya akan mengucurkan dana sekitar Rp 250 juta-Rp 331 juta per desa pada tahap awal di kabupaten Klaten untuk meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut.

"Pada 2016 akan naik dua kali lipat. Jadi sekitar Rp 1,4 miliar per desa, dan kami salurkan bertahap sebagaimana perintah Undang-undang Desa," ujar Marwan, Senin (11/5/2015).

Ia mengatakan, dana desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sudah disetujui sekitar Rp 20 triliun untuk dibagi secara proporsional kepada sekitar 7.053 desa di Indonesia.

"Saya tidak akan puas bahkan saya seperti tidak mau malu untuk terus meminta agar dana desa ini ditambah. Kami terus bernegosiasi dengan Bappenas, dan Kementerian Keuangan agar APBN untuk desa bisa mencapai Rp 43 triliun, dan terus dinaikkan," kata Marwan.

Pada kunjungan Marwan di kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, pihaknya mendengar dan menyerap keluh kesah warga desa. Dalam pertemuan yang digelar di komplek makam Sunan Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, ratusan masyarakat sangat antusias bersuara mewakili berbagai seperti perkumpulan ojek, kader posyandu, perkumpulan penyedia bank sampah hingga koperasi desa.

Karena itu untuk membantu masyarakat dalam penyaluran serta pengelolaan dana desa,  Marwan meminta agar segera dibuat dan dikembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Bahkan ada tambahan dana bagi desa yang sudah membuat program dengan melalui BUMDes tersebut. Marwan juga mengharapkan pembangunan program Desa Mandiri sebanyak 5.000 desa pilihan di seluruh Indonesia.

"Ada pembangunan kawasan pedesaan yang akan kita bangun bersama-sama. Sebenarnya saya menilai ini kecil, maka saya meminta dinaikkan menjadi 10.000 desa agar lebih banyak, tapi lagi-lagi masih terbentur soal keterbatasan anggaran APBN," kata Marwan. (Tanti Y/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya