Liputan6.com, Jakarta Hotel menyimpan banyak rahasia yang tak kita ketahui. Dari masalah standar kebersihan, pesan-pesan tersembunyi, cara meng-upgrade kamar cuma-cuma, atau bagaimana mendapat layanan yang maksimal.
Rahasia lain yang jarang diketahui pengunjung adalah sejarah hotel yang kita inapi, termasuk peristiwa lampau di kamar-kamar tertentu. Jangan-jangan, hal mengerikan pernah terjadi di sana.
Baca Juga
Advertisement
Berikut 3 kamar hotel bereputasi horor:
TKP Kematian Whitney Houston
Kamar suite 434 di Beverly Hilton Hotel in Beverly Hills, menjadi saksi bisu sebuah kejadian yang mengguncang dunia.
Pada Sabtu 11 Februari 2012, penyanyi terkenal Whitney Houston ditemukan tak bernyawa dalam kondisi terendam di bak mandi.
Sejumlah obat-obatan ditemukan di dekat jasad mendiang. Ada pil pereda sakit, ibuprofen, Xanax -- obat pereda cemas, Midol -- mengatasi kram saat menstruasi, amoxicilin, dan lainnya. Sempat muncul dugaan, kematian pelantun lagu 'I Will Always Love You' itu tewas akibat narkoba.
Meski bereputasi 'horor', justru banyak pengunjung yang penasaran dengan kamar tersebut.
"Sejak kematiannya, pihak hotel kewalahan menanggapi permintaan dari banyak tamu dari seluruh dunia, yang berharap bisa memboking 'kamar Whitney', " kata seorang sumber hotel kepada majalah National Enquirer, seperti Liputan6.com kutip sebagian dari News.com.au, Senin (23/11/2015).
"Mereka ingin mengetahui lokasi kejadiannya. Orang-orang menyebut ingin menginap di kamar 434."
Setelah muncul laporan bahwa sejumlah tamu yang tak sensitif menggelar pesta 'seperti yang dilakukan Whitney' -- bahkan berfoto narsis saat sedang berbaring di bak mandi yang menjadi titik kematian sang diva -- pihak hotel menutup sementara kamar tersebut dan merenovasi interiornya.
Kematian di dalam hotel kerap terjadi, meski belum ada statistik pastinya. Itu adalah isu sensitif yang tak ingin dibahas pihak hotel dan perusahaan yang menaunginya.
Namun, seorang sumber senior dalam industri tersebut mengatakan bahwa para tamu jarang -- bahkan tak pernah -- diberi tahu bahwa kamar yang mereka tempati pernah jadi TKP kematian atau kriminalitas.
Advertisement
'Hotel Angker' Cecil
Kisah-kisah horor berhembus dari Hotel Cecil, yang terletak di 640 S Main Street, Los Angeles. Masa lalu gelap hotel yang selesai dibangun pada 1927 itu masih menghantui hingga saat ini. Dari bunuh diri, pembunuhan, misteri hilangnya seseorang, dan pembunuhan berantai.
Bahkan sejumlah orang berpendapat, 'kutukan' menimpa penginapan itu.
Pada masa lalu, Hotel Cecil adalah tempat tinggal bagi 'Night Stalker' Richard Ramirez -- pelaku pembunuhan berantai, pemerkosa, dan perampok selama 1984-1985.
Ia meneror Los Angeles sebelum akhirnya ditangkap dan dinyatakan bersalah atas 13 kasus pembunuhan. Ramirez tinggal di lantai atas Hotel Cecil, di kamar berharga 14 dolar per malam, saat ia berkeliaran membunuh para korbannya.
"Dengan entengnya, ia membuang pakaian yang penuh darah ke tempat pembuangan sampah menjelang pagi dan dan masuk lewat pintu belakang," kata Richard Schave, pemandu tur di Hotel Cecil pada CNN.
Pembunuh berantai asal Australia, Jack Unterweger juga tinggal di hotel itu pada 1991 selama 5 minggu. Selama itu ia membunuh 3 pekerja seks komersial (PSK).
Dan, pada Selasa 19 Februari 2013 pukul 10.00 pagi waktu setempat, sesosok mayat ditemukan mengapung di dalam tangki air di atap Hotel Cecil.
Diawali keluhan tamu yang menyebut air hitam berbau busuk keluar dari keran air hotel. Petugas yang memeriksa sistem air di atap hotel menemukan jasad membusuk seorang turis asal Kanada, Elisa Lam, di dasar tangki.
Yang mengerikan, tetamu telah menggunakan air dari tangki itu untuk menggosok gigi, minum, mandi, selama 19 hari.
Gantung Diri Gadis Patah Hati
Suatu hari pada tahun 1950-an, seorang calon pengantin bernama Audra check in di kamar 501 Galvez Hotel & Spa, Texas dan sejak itu ia tak pernah keluar.
Ia gantung diri di menara barat Galvez Hotel, gara-gara mengira tunangannya yang seorang pelaut meninggal di tengah badai. Tragisnya, sang calon suami kembali beberapa hari kemudian. Dalam kondisi hidup.
Hantu Audra konon bergentayangan di hotel tempatnya tewas tak wajar -- menyalakan atau mematikan lampu,
mengusili barang elektronik, memecahkan piring atau gelas, atau membuat keberadaannya dirasakan oleh tamu yang menginap, khususnya di kamar 501.
Seperti pengakuan seorang pengunjung di situs Tripadvisor.
"Setelah mematikan lampu dan berbaring di ranjang, tak ada perasaan was-was. Tiba-tiba, tombol speaker di kamar menyala sendiri," kata pengunjung yang menginap pada Juni 2006.
Advertisement
Hantu Marilyn Monroe
Marilyn Monroe adalah pelanggan tetap Hollywood Roosevelt Hotel. Saking seringnya menginap, ia membeli cermin antik seukuran tubuh, yang ditempatkan di suite favoritnya yang terletak di atas kolam renang: Suite 1200.
Setelah kematian Monroe pada 1962, pihak hotel menyimpan benda kenangan tersebut di ruang bawah tanah.
Sekian lama terlupakan, cermin itu ditempatkan di lobi bawah. Konon, penampakan Monroe sering terlihat, sedang memakai lipstik, bersolek, dan menata rambut -- seperti yang biasa ia lakukan.
Seperti dikutip dari situs Los Angeles Times, aktor Amerika Serikat, Montgomery Clift pada tahun 1950-an kerap tinggal di Kamar 928, saat syuting film 'From Here to Eternity'.
Hantunya konon bergentayangan di lantai 9, memainkan trumpet seperti karakternya di film tersebut. Sejumlah tamu merasakan sensasi dingin yang aneh, bahkan ada yang merasa sentuhan di bahu saat berbaring di tempat tidur. (Ein/Rie)