Menteri Susi Janji Bangun Pelabuhan Untia

Keterbatasan anggaran membuat proyek Pelabuhan Untia yang mulai digarap sejak 2005 menjadi terbengkalai.

oleh Eka Hakim diperbarui 11 Mei 2015, 19:11 WIB
(Foto: Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Takalar - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berjanji akan membangun kembali pelabuhan Untia yang terletak di Kecamatan Biringkanaya Makassar.

Hal itu disampaikan Susi kepada wartawan usai meresmikan program pembiayaan kelautan dan perikanan Jangka, Sinergi dan Guideline (Jaring) di Pelabuhan Boddia Kabupaten Takalar Sulsel, Senin (11/5/2015). Susi mengatakan, pembangunan kembali pelabuhan Untia tersebut akan dilakukan segera.

"Kita sudah anggarkan dan akan dibangun kembali, " kata Susi namun tak menyebut besarnya anggaran yang dikucurkan kembali dalam pembangunan Pelabuhan Untia tersebut.

Peranan dan sepak terjang Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin Susi Pudjiastuti sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Makassar khususnya terkait penyelesaian pembangunan pelabuhan khusus perikanan Untia di Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Makassar Sulsel yang sampai sekarang terbengkalai.

Pelabuhan Untia mulai digarap sejak 2005. Namun karena keterbatasan anggaran, akhirnya proyek ini terkatung-katung. Bahkan sejak proyek tersebut mendapatkan suntikan dana APBN pada 2014 dengan nilai kontrak lebih dari Rp 90 miliar melalui kontraktor pelaksananya PT Suramadu-Rama, KSO seakan tidak mampu berbuat banyak karena penimbunan materialnya sempat terhenti pada Januari lalu.

Dari pantauan Liputan6.com sebelumnya, di lokasi proyek pelabuhan khusus perikanan Untia, sama sekali tidak ada aktivitas. Yang ada hanya seorang warga sekitar kampung Untia yang diberdayakan memantau lokasi proyek di pos penjagaan.‎

"Sudah lama penimbunan materialnya ke laut berhenti, dan tidak tahu apa alasannya," ucap Nasir, warga Untia kepada Liputan6.com.

Sementara itu Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulsel, HM Busrah Abdullah mengaku, dengan tersedianya dermaga khusus perikanan di Kota Makassar. Maka mau tidak mau, lanjut Busrah, wilayah Untia akan jadi seperti magnet karena akan membangkitkan gairah pelaku usaha lainnya untuk menginvestasikan modalnya dalam sektor barang dan jasa penunjang disekitar area pelabuhan perikanan.

Kendati demikian, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar ini mengungkapkan, minimnya sarana prasarana kapal tangkap ikan yang memadai menyulitkan nelayan Sulsel berbicara banyak menyangkut hasil tangkapan dengan daerah lain.

"Selain kapal, masalah yang dialami nelayan adalah ketersediaan SPBU khusus nelayan di kawasan pesisir yang belum ada. Menyusul dengan belum adanya bangunan gedung pendingin dengan kapasitas yang memadai," ucap Busrah Abdullah. (Eka H/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya