Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan, jika pemerintah memperbaiki perekonomian di Jawa Barat maka masalah di Indonesia akan terpangkas sekitar 20 persen. Lantaran, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 46,04 juta, dan salah satu terbesar di Indonesia.
"Per 31 Desember 2014, jumlah penduduk 46,04 juta terbesar di antara provinsi Indonesia jika dipresentasikan 18,9 persen. Saya sering mengatakan seperlima Indonesia," ujar dia, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Advertisement
Dia menambahkan, sekitar 50 persen industri manufaktur di Jawa Barat. Perlambatan ekonomi yang terjadi di kuartal I 2015 membuat Jawa Barat terkena dampaknya. Perlambatan ekonomi yang terjadi ini lantaran pelemahan nilai tukar rupiah dan ketergantungan terhadap bahan baku impor. Melihat kondisi itu, Ahmad juga meminta pemerintah menciptakan ketersediaan untuk bahan baku tersebut. "Kasus Jawa Barat memiliki manufaktur tapi impor bahan baku," kata dia.
Ia juga meminta pemerintah mempercepat realisasi belanja modal pemerintah untuk pembangunan infrastruktur. Hal itu dilakukan untuk mendorong ekonomi Jawa Barat. Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah pusat membuat bandara di Jawa Barat. Hal itu karena bandara Soekarno Hatta terlalu jauh.
"RKP 2016, permintaan Jawa Barat menggenjot bandara yang cukup besar. Saat ini Soekarno Hatta terlalu jauh karena dari Ciamis, Majalengka, Pangandaran perlu 12 jam," ujar Ahmad.
Ahmad juga mengharapkan ada percepatan pembangunan fisik tol dan bongkar muat di pelabuhan Jawa Barat. Saat ini, bongkar muat masih tergantung di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kami berharap Cilamaya dilanjutkan dan dikaji kembali, kepantasannya untuk pelabuhan karena menyelesaikan banyak barang-barang. Lantaran 53 persen manufaktur di Jawa Barat," tandas dia. (Amd/Ahm)