Pakistan Beberkan Bukti Helikopter Dubes RI Tak Diserang Taliban

"Soal Klaim dari Taliban tersebut secara teknik itu tidak mungkin" kata Atase Pertahanan Kedutaan Pakistan, Kolonel Shahid

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Mei 2015, 11:21 WIB
Ilustrasi helikopter jatuh. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta mebeberkan bukti untuk membantah klaim Taliban atas insiden jatuhnya helikopter yang menewaskan istri dari Dubes RI untuk Pakistan, Heri Listyawati di Gunung Gilgit. Kelompok teror tersebut menyatakan bahwa mereka lah pelaku serangan maut itu.

"Soal Klaim dari Taliban tersebut secara teknik itu tidak mungkin. Pertama tak ada jejak taliban di wilayah itu dan itu adalah daerah yang sangat aman," kata Atase Pertahanan Kedutaan Pakistan, Kolonel Shahid di Jakarta, Selasa (12/5/2015).

Shahid menambahkan, bukti lain yang menguatkan pernyataannya karena daerah Gilgit merupakan wilayah dengan pengamanan sangat ketat. Sebab, PM Pakistan dan sejumlah pejabat tinggi lain ada di sana untuk menghadiri peresmian daerah wisata.

Ia  memastikan dari sejumlah bukti dan investigasi, klaim dari Taliban tersebut tidak benar. Dia pun memastikan penyebab insiden ini adalah masalah teknis.

"Ini adalah propaganda dari Taliban dan kami menolak keras klaim itu," sambung dia.

Insiden helikopter di Giglit diketahui menewaskan sejumlah diplomat asing. Termasuk di antara istri dari Dubes RI untuk Pakistan, Heri Listyawati.

Insiden itu diawali saat 4 helikopter militer Pakistan yang membawa sejumlah diplomat asing, termasuk Dubes RI Burhan Muhammad. Unit itu menuju acara peluncuran proyek wisata di negeri Pakistan, Jumat 8 Mei 2015.

Salah satu heli mengalami kecelakaan dan jatuh di Lembah Naltar pegunungan Gilgit-Baltistan, sekitar 300 kilometer sebelah utara ibukota Pakistan, Islamabad.

Sementara, Dubes Burhan dilaporkan masih mendapat perwatan intensif. Ia kabarnya akan dibawa ke Singapura hari ini.

Duta Besar Burhan Muhammad menjabat sebagai Duta Besar RI di Islamabad sejak menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Republik Islam Pakistan, YM Asif Ali Zardari pada tanggal 18 November 2012. (Ger/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya