Ahok: Saya Tak Berdaya Kelola Air Bersih di Jakarta

Ahok berharap Aetra dapat membantu Pemprov DKI Jakarta memenuhi permintaan air di Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 12 Mei 2015, 12:00 WIB
Ahok mengaku tak berdaya mengelola air berish di Jakarta (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta sampai saat ini masih kebingungan mengelola air bersih. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah tak berdaya mengelola air.

Pengolahan air di Jakarta memang terbagi 2, yakni oleh PAM Jaya milik pemerintah dan swasta yang dikelola oleh Aetra dan Palyja. Salah satu yang membuat Pemprov DKI kesulitan mengembangkan pengolahan air bersih yakni adanya tuntutan untuk menghapus swastanisasi air bersih.

Khususnya pengembangan air bersih di daerah Jakarta Timur yang dikelola Aetra, Ahok sangat berharap sebagai pihak swasta, Aetra benar-benar bekerja dengan baik agar warga Jakarta mendapat pelayanan terbaik.

"Saya yakinkan seluruh pemegang saham Aetra sama seluruh direksi, saya menuruh harap pada bapak untuk bereskan sisi timur. Karena saya nggak berdaya," ujar Basuki yang akrab disapa Ahok usai peresmian pengolahan lumpur menjadi air bersih di Instalasi Pengolahan Air Aetra, Jakarta Timur, Selasa (12/5/2015).

"Saya mau caplok bapak nggak bisa, mau bangun juga nggak bisa, makanya bapak kerjakan ini dengan baik, walaupun mengecewakan," tegas Ahok.

Tak hanya mengharapkan Aetra dapat memberikan pelayanan terbaik untuk warga, Ahok juga berharap Aetra dapat membantu Pemprov DKI Jakarta memenuhi permintaan air bersih di Jakarta.

Ahok mengaku sudah muak dengan permainan pengelolaan air bersih yang telah dialaminya sejak kecil.

"Saya dari dulu tinggal di daerah susah air yang dikerjain Palyja. Saya kadang harus mandi pakai Aqua galon yang lebih murah. Deket imlek natal pasti mati airnya, sudah hafal. Kalau ada mobil tanki lewat pasti air PAM mati. Itu jual pakai air PAM lagi, kita diperas," tutur Ahok.

Karena itu, Ahok benar-benar berharap perusahaan swasta yang mengelola air bersih dapat menjaga profesionalitas dalam melayani masyarakat. Dia juga masih menunggu ketetapan hukum terkait pengelolaan air di Jakarta yang sampai saat ini masih menggantung di pengadilan. (Sun/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya