Liputan6.com, Jakarta Seorang nenek biasanya kerap memanjakan dan amat sayang dengan cucunya. Namun yang terjadi antara Joyce Hardin Garrard (50) dan cucunya, Savannah Hardin, memiliki kisah berbeda.
Savannah dilaporkan berbohong perihal makan permen, dan neneknya menghukumnya dengan cara memaksanya berlari keliling perumahan. Gadis kecil usia 9 tahun ini sampai terjatuh lemas dan muntah-muntah akibat kecapekan. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit, namun Savannah tidak tertolong dan meninggal tiga hari setelahnya.
Advertisement
Seorang tetangga yang menjadi saksi mata di pengadilan Garrard, melaporkan ia melihat Savannah lari sambil membawa tongkat selama dua jam tanpa berhenti.
"Joyce dan Savannah ada di halaman, dan Joyce memerintahkan Savannah untuk tetap berlari," begitu cerita Chad Jacobs, seperti yang dilaporkan dari mirror.co.uk, Selasa (12/5/2015). "Joyce terus menyuruhnya 'lari terus, nenek tidak bilang kamu boleh berhenti'."
Di pengadilan di Alabama, Georgia, ditunjukkan juga rekaman dari dalam bus sekolah yang menunjukkan sang nenek sedang berbincang dengan supir. "Ia hanya boleh berhenti kalau saya memperbolehkannya," demikian ucapan Garrard yang terdengar.
Seementara itu, Garrard mengatakan kepada dewan juri bahwa ia tidak punya niat menyakiti cucunya dan hanya menggemblengnya untuk bisa lari lebih cepat. Lagipula, anak itu mendapat gelar juara dua di pertandingan sekolah.
Namun demikian, tindakannya dipandang sebagai pembunuhan sehingga ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh hakim daerah Etowah Billy Ogletree pada hari Senin, 11 Mei lalu. Garrard sebetulnya bisa saja dijatuhi hukuman mati.
Selain itu, ibu tiri Savannah, Jessica Mae Hardin, juga dituduh terlibat dalam pembunuhan. Jaksa menganggap ibu tirinya sebenarnya menyaksikan saat Garrard menghukum anak itu, namun tidak menghentikannya. Jessica Mae Hardin akan diadili kemudian. (Ikr/Alx)