Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menjual bahan bakar minyak (BBM) kepada PT Adaro Energy Tbk sebanyak 550 ribu Kilo liter (Kl) per tahun dengan nilai mencapai Rp 7 triliun setiap tahun. Pasokan BBM ke perusahaan energi swasta itu dipastikan berasal dari impor.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menjelaskan, perseroan telah menandatangani perjanjian sinergi dengan Adaro dalam rangka optimalisasi infrastruktur BBM untuk ketahanan energi nasional. Kerja sama itu meliputi, perjanjian menjual bahan bakar kepada Adaro dengan kontrak suplai 550 ribu Kl setiap tahun.
"Kontrak suplai BBM ini bisa ditingkatkan menjadi 800 ribu Kl per tahun. Nilai dari kontrak tersebut mencapai Rp 7 triliun per tahun. Kontrak ini selama 7 tahun," ucap dia usai Penandatanganan Aliansi Strategis Pertamina dan Adaro di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (13/5/2015). Jika dikalkulasikan, maka nilai kontrak kedua perusahaan mencapai Rp 49 triliun.
Kerjasama lainnya, kata mantan Direktur Utama Semen Indonesia itu terkait pemanfaatan aset dan bisnis Adaro untuk Pertamina. Adaro, sambung Dwi, mempunyai tempat penyimpanan (storage) dengan kapasitas 72 ribu Kl.
"Dengan begitu, Kalimantan bisa menjadi hub kita untuk mengamankan suplai atau cadangan dari sekira 18 hari sekian menjadi 30 hari lebih. Sebab Adaro sangat besar di Kalimantan. Kerjasama ini mulai berlaku 2 bulan lagi dari sekarang," tambah dia.
Dwi mengaku, Pertamina akan menyediakan bahan bakar ke Adaro yang berasal dari impor, meski mempunyai kilang minyak di Balikpapan. "Tergantung kondisi kita, karena kita punya kilang di Balikpapan dekat dari sana. Tapi 45 persen hingga 50 persen dari kebutuhan BBM nasional kita berasal dari impor karena kilang kita belum mampu," terangnya.
Selain Adaro, Pertamina telah melirik aset-aset perusahaan lain, seperti PT PLN (Persero), PT Krakatau Steel, PT Aneka Tambang Tbk, PT Timah Tbk dan Chevron untuk bisa dimanfaatkan dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional.
"PLN punya storage dari pembangkit yang sebelumnya pakai BBM. Juga Chevron yang asetnya bisa dimanfaatkan karena produksi minyak Chevron sudah menurun. Kami lagi menghitungnya," tutur Dwi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Wiratmadja Puja mengatakan, kerja sama antara Pertamina dan Adaro sejalan dengan program lumbung energi di daerah Timur Indonesia. Sinergi tersebut, katanya, bisa menjadi contoh pengembangan bisnis di Timur.
"Penyangga ketahanan energi di Timur akan semakin kuat, karena kita bisa bangun lumbung energi di kawasan Timur Indonesia," pungkas Wiratmadja. (Fik/Gdn)
Pertamina Jual BBM ke Adaro Senilai Rp 49 Triliun
Pertamina akan menyediakan bahan bakar ke Adaro yang berasal dari impor, meski mempunyai kilang minyak di Balikpapan.
diperbarui 13 Mei 2015, 10:26 WIBIlustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KSPM Adalah: Panduan Lengkap Kelompok Studi Pasar Modal
Ciri Perkembangan Anak: Panduan Lengkap untuk Orangtua
Trik Memisahkan Mie Basah Instan yang Bikin Memasak Jadi Lebih Mudah
Profil Dony Tri Pamungkas, Pemuda Boyolali yang Berhasil Wujudkan Cita-cita Jadi Pemain Andalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
RBF Adalah: Memahami Fenomena Resting Bitch Face dan Dampaknya
Rahasia Menggoreng Ayam Kentucky Krispi dan Matang Sempurna
6 Potret Elegan para Tamu di Resepsi Kedua Rian Ardianto dan Ribka Sugiarto, Valencia Tanoe Curi Perhatian
Infografis Geger Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer dan Sederet Kontroversinya
Harga Emas Antam Hari Ini 5 Desember 2024 Naik Rp 9.000 per Gram, Tengok Daftar Rinciannya di Sini
Ciri Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Panduan Lengkap untuk Pendidik
Cara Move On dari Perselingkuhan dalam Hubungan Asmara, Baik Sebagai Pelaku atau Korban
Joe Biden Singgung soal Dosa Asli AS dalam Kunjungan ke Angola, Apa Itu?