Gandeng Telstra, Telkom Incar Peluang Bisnis Lebih Besar

Kolaborasi antara Telkom dan Telstra dilakukan untuk melakukan program-program yang akan diadakan ke depannya.

oleh Jeko I. R. diperbarui 13 Mei 2015, 15:32 WIB
Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise & Business Service Telkom (Jeko Iqbal Reza/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bekerjasama dengan operator asal Australia, Telstra, menghadirkan Telkomtelstra, sebuah layanan managed solution yang berfokus di pengembangan bisnis Network & Application (NAS).

Kerjasama ini menargetkan pelanggan enterprise, dengan kata lain perusahaan korporasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai cakupan global seperti perusahaan multinasional dan perusahaan Australia yang beroperasi di Indonesia.

Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa Telstra merupakan operator global dan bahkan menjadi benchmark operator Telkom sehingga Telkom merasa langkah bekerja sama dengan Telstra untuk menghadirkan sebuah layanan solusi merupakan salah satu strategi yang perlu dilakukan. Terlebih, Telstra sudah lebih masuk dulu ke pasar global.

Oleh karena itu, untuk terjun langsung ke bisnis global, Awaluddin menambahkan bahwa pihak Telkom tentunya tidak bisa melakukan hal tersebut sendiri. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kolaborasi antara Telkom dan Telstra dilakukan untuk melakukan program-program yang akan diadakan perusahaan ke depannya. Mereka akan memanfaatkan peluang kerja sama dengan perusahaan lainnya, seperti pada saat Telkom membeli Sigma pada beberapa waktu lalu.

"Menurut saya ini adalah pilihan menentukan strategi, pada saat kita menentukan strategi apa yang kita tentunkan untuk masuk ke portfolio manage network, maka strategi yang kita pilih adalah `borrow` atau partnership," ungkap Awaluddin di JW Mariott, Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Telkomtelstra merupakan joint venture yang dimana persentase kepemilikannya 51 persen dari Telkom dan 49 persen dari Telstra. Perusahaan tersebut pun mengungkap bahwa akan lebih fokus ke manajemen infrastruktur IT perusahaan korporat agar lebih sederhana dan bersifat transformasional.

(jek/dew)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya