D.P.M.B, Bukti Hip Hop di Yogyakarta Masih Berjaya

D.P.M.B bersiap menabuh genderang perang lewat album perdana mereka yang diberi tajuk Re-Attitude.

oleh Feby Ferdian diperbarui 13 Mei 2015, 19:15 WIB
D.P.M.B bersiap menabuh genderang perang lewat album perdana mereka yang diberi tajuk Re-Attitude.

Liputan6.com, Yogyakarta Lima tahun lalu, produser musik hip-hop asal Australia Tim Levinson pernah mencoba mengemukakan pendapatnya perihal kemungkinan membesarnya populasi musik hip-hop di Yogyakarta.

Levinson mengungkapkan, dengan sumber daya serta keunikan bahasa yang memadai, tren hip-hop di kota Gudeg punya potensi yang besar untuk dapat bertahan. Terlebih, tak kalah dengan kota lain, komunitas musik di Yogyakarta juga tergolong solid dan gemar gotong royong.

"Bahasa Indonesia sangat kondusif untuk dijadikan lirik musik hip-hop, jadi tak ada alasan bagi musik hip-hop tidak berkembang di sini," terang Levinson kepada Liputan6.com di 2010 silam.

Foto dok. Liputan6.com

Dan benar saja, lima tahun setelah pernyataan itu muncul, Hip Hop sudah berkembang luas di Yogyakarta. Sejumlah band-band beraliran serupa pun terus-terusan naik ke permukaan, seperti salah satunya duo Hip Hop D.P.M.B yang kini bersiap berkelana ke luar daerah melalui album perdana mereka yang diberi tajuk Re-Attitude.

Lantas, seperti apa musik mereka? Simak videonya berikut ini:

D.P.M.B atau Dua Petaka Membawa Bencana sendiri terbentuk 2007 silam. Keduanya sukses menembus tangga lagu Hip Hop Ternama Tanah Air lewat debut single Microphone Attack.

Selanjutnya, single-single mereka menjelma menjadi lagu-lagu yang cukup disegani di kalangan Hip-Hop, termasuk single Boyz In Da Hood yang mereka garap bersama Serigala Malam. Sedikit bocoran, lagu itu resmi didaulat sebagai salah satu materi baru di album Serigala Malam yang bertajuk Hibernate In Harder Pain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya