Liputan6.com, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan masih akan mencatatkan surplus pada April 2015 meski jauh lebih rendah dibanding realisasi bulan sebelumnya yang tercatat US$ 1,13 miliar. Penyebabnya karena impor secara bulanan naik, sementara kinerja ekspor terus melorot.
Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih menjelaskan, secara year on year, kinerja ekspor Indonesia terkontraksi negatif 6,4 persen dan impor merosot minus 18,5 persen.
"Masih ada surplus untuk neraca perdagangan April ini US$ 135,8 juta. Impor bulanan sudah naik, tapi impor tahunan masih turun, sedangkan ekspor turun karena harga CPO anjlok pada April 2015," ucap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Dihubungi terpisah, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengatakan hal senada. Dia memproyeksikan Indonesia masih akan mendulang surplus pada neraca perdagangan bulan keempat ini. "Surplusnya lebih rendah dibanding Maret lalu," ujarnya.
Lebih jauh kata dia, prediksi surplus ini bukan karena peningkatan ekspor, namun karena kinerja impor yang tumbuh terbatas. Ekspor, lanjutnya, sulit mencapai maksimal karena masih didominasi pengiriman komoditas. Sementara harga komoditas terjun bebas dan ekspor produk industri pun bernasib sama lantaran kinerja industri anjlok.
"April ini memang sudah ada peningkatan impor tapi masih terbatas barang konsumsi untuk antisipasi kebutuhan lebaran. Sedangkan impor bahan baku dan barang modal belum naik," terangnya.
Dijelaskan Enny, peningkatan impor pada bulan keempat belum tinggi karena daya beli masyarakat menurun. Penyebab penurunan daya beli ini, sambung dia, akibat kenaikan harga bahan pokok, barang-barang lainnya yang terkena imbas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Mungkin impor naik signifikan mulai Mei 2015 karena sudah ada kepastian proyek-proyek pemerintah sehingga ada kebutuhan impor bahan baku infrastruktur. Utamanya impor dari China pasti melonjak karena ada 24 proyek infrastruktur yang sudah diteken," pungkas Enny.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2015 surplus sebesar US$ 1,13 miliar. Pendorongnya, nilai ekspor bulan ketiga lebih tinggi dibanding realisasi impor.
Kepala BPS, Suryamin menyebut, nilai ekspor sepanjang Maret ini mencapai US$ 13,71 miliar dan kinerja impor di periode yang sama sebesar US$ 12,58 miliar. Sementara kinerja ekspor impor pada Januari-Maret 2015 masing-masing terealisasi US$ 39,13 miliar dan US$ 36,70 miliar. "Jadi neraca perdagangan Maret surplus US$ 1,13 miliar dan surplus pada periode Januari-Maret ini mencapai US$ 2,43 miliar," ungkapnya.
Suryamin menjelaskan, surplus neraca perdagangan di bulan ketiga ini lebih rendah dibandingkan pencapaian lima tahun lalu, tepatnya di 2011 sebesar US$ 1,79 miliar. Sedangkan realisasi neraca perdagangan di 2012 terjadi surplus sebesar US$ 925,8 juta, senilai US$ 137 juta pada 2013 dan US$ 168 juta pada tahun lalu. (Fik/Gdn)
April, Neraca Perdagangan RI Diperkirakan Masih Surplus
Kinerja ekspor Indonesia terkontraksi negatif 6,4 persen dan impor merosot minus 18,5 persen.
diperbarui 15 Mei 2015, 08:17 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Biaya Paspor Naik Desember 2024, Berapa dan Bagaimana Prosedur Pembuatannya?
Samsung W25 dan W25 Flip Diluncurkan, Cek Spesifikasi dan Harganya!
Harga Emas Perkasa Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan
Kisah Karomah Sunan Giri Selamatkan Kapal Penuh Barang Dagangan Saudagar yang Tenggelam di Laut
Pesan Moral dan Link Streaming Drama Jepang Great Teacher Onizuka di Vidio
Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti
Broth Adalah: Manfaat dan Cara Membuat Kaldu Sehat untuk Tubuh
Lost and Found Adalah: Panduan Lengkap Pengelolaan Barang Hilang dan Temuan
Gurindam 12 Adalah Gurindam Karya Raja Ali Haji: Warisan Sastra Melayu yang Abadi
Lotus Birth Adalah Metode Persalinan Alami yang Kontroversial
Bahlil Lahadalia Lantik Djoko Siswanto jadi Kepala SKK Migas, Ini Profilnya
Mengenal Teknik Brewing Adalah Seni Menyeduh Kopi Manual