Liputan6.com, Jakarta Almarhum Didi Widiatmoko atau lebih dikenal dengan nama panggung Didi Petet meninggal dunia pada 15 Mei 2015 sebelum azan subuh. Seorang teman dekat Didi semasa kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Ray Sahetapy menceritakan kenangan terindah semasa hidupnya.
"Waktu itu kita mau pergi ke Bali, lalu kita mampir dulu ke tempat Opa saya. Kami makan bersama seperti keluarga. Opa saya itu orangnya ketat dan disiplin, dia ajarkan Didi berdoa, itu yang paling diingat Didi," cerita Ray ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat (15/5/2015).
Suasana seperti layaknya saudara dan keluarga itu selalu menjadi kenangan terindah dan tak terlupakan bagi pemain `Negeri Tanpa Telinga` tersebut. Ray mengatakan hal itu sangat berarti baginya.
Advertisement
"Didi juga selalu menanyakan keadaan Opa sejak saat itu, tapi sekarang Opa juga sudah meninggal," Ujar Ray.
Bersama-sama menjadi seniman, aktor, dan pengajar, Ray melihat Didi sebagai sosok yang tak banyak bicara namun memiliki ide brilian. Menurut pria 58 tahun itu, Didi selalu mengetahui soal seni terlebih dahulu dari teman-teman yang lain.
"Orangnya (Didi Petet) memang pendiam dari dulu tetapi dia kreatif sekali, dia aktif tanya sana-sini, maka ia selalu lebih dulu tahu di antara kami," kenang Ray.
Saat ini Ray sedang berada di Bogor untuk menjalankan syuting, namun demi sahabatnya itu, pemilik nama asli Ferene Raymond Sahetapy tersebut akan segera bertolak ke pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan usai salat Jumat.
(Put/Ade)