Liputan6.com, Kathmandu - Helikopter Militer Amerika Serikat (AS) yang sempat hilang di Nepal dilaporkan berhasil ditemukan. Moda transportasi udara ini digunakan untuk membantu misi kemanusian pascagempa dahsyat.
Informasi dari Militer Nepal, helikopter tersebut ditemukan dalam bentuk beberapa serpihan. Saat ini mereka tengah berupaya mencari korban selamat.
"Kami belum memastikan apakah ada yang selamat atau tidak," sebut pejabat Militer Nepal, Mayor Jenderal Binoj Basnet seperti dikutip dari BBC, Jumat (15/5/2015).
Menambahkan pernyataan Militer Nepal, editor surat kabar Nepal Times, Kunda Dixit mengatakan serpihan helikopter ditemukan 56 kilometer dari Ibukota Nepal, Kathmandu.
"Serpihan heli itu tepatnya berada di dekat perbukitan di desa Kalinchok, tepatnya pada ketinggian 3.383 meter," ucap Kunda.
Helikopter Militer AS hilang sesaat pascagempa susulan Nepal terjadi. Di dalam heli itu terdapat 6 Marinir AS dan 2 anggota Militer Nepal. Heli itu hilang kontak saat ada dekat di perbatasan China.
Nepal kembali diguncang gempa pada Selasa 12 Mei 2015. Lembaga Geologi Amerika Serikat (AS) menuliskan, lindu tersebut berkekuatan 7,4 skala Richter (SR).
Gempa ini terjadi di Barat Nepal. Tepatnya di kota Namche Bazar. Besarnya kekuatan gempa, membuat guncangan terasa hingga ke Ibukota India, New Delhi, dan Ibukota Bangladesh, Dhaka.
Gempa besar telah mengguncang Nepal pada 25 April 2015 pukul 11.58 waktu setempat. Gempa saat itu berkekuatan 7,9 skala Richter. Akibatnya luar biasa, sekitar 7.000 orang meninggal. (Ger/Sss)
Serpihan Helikopter Militer AS Ditemukan di Nepal
Moda transportasi udara ini ada negara tersebut untuk membantu misi kemanusian pascagempa dahsyat.
diperbarui 15 Mei 2015, 15:33 WIBIlustrasi helikopter jatuh. (Istimewa)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bangun 800 Ribu Rumah, BTN Butuh Suntikan Modal Besar
Pilkada 1 atau 2 Putaran? Ini Syarat dan Jadwalnya
Kumpul Fakta Liputan6.com Digelar, Upaya Lawan Hoaks Terkait Kesehatan
Teks Khutbah Jumat: Kelola Waktu dengan Bijak, Hindari Kebiasaan Menunda-nunda
Dede Yusuf Ungkap Sakit Mendiang Rahayu Effendy Sebelum Meninggal Dunia, Sempat Dirawat karena Serangan Jantung
Jelaskan Apa Itu Bioteknologi: Definisi, Aplikasi, dan Dampaknya
Polda Metro: Situasi di Jakarta dan Sekitarnya Kondusif Usai Pencoblosan Pilkada
Kuning Telur atau Gorengan? Mana yang Lebih Berbahaya untuk Jantung
350 Inspirational Forest Quotes to Reconnect with Nature
Cara Membuat Tahu Bacem, Panduan Lengkap Memasak Hidangan Tradisional yang Lezat
350 Quote About Writing untuk Inspirasi Menulis, Melatih Tekad dalam Diri
Gerindra Optimistis Pilkada Jakarta Dua Putaran, Dasco: Strategi RIDO Menang Disiapkan