Citizen6, Amerika Serikat Ada saja segelintir orang yang menolak jika rumah yang telah lama dihuninya akan digusur, walaupun akan dibayar dengan imbalan yang setimpal. Kenangan menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah yang telah lama ditempati memang menjadi salah satu faktornya.
Pro kontra saat adanya penggusuran suatu tempat memang sudah menjadi panganan para pihak yang bersangkutan. Dilansir dailymail.com pada Jumat (15/5/2015), hal tersebut juga membuat seorang pemilik rumah di Miami, Amerika Serikat enggan merelakan rumah semata wayangnya direlokasi oleh pengembang.
Advertisement
Rumah kayu yang dipenuhi dengan beragam gambar ini terpampang dideretan gedung-gedung pencakar langit di depan stasiun Miami Metrorail. Walaupun pihak pembangunan akan membayar kompensasi sebesar 1,8 juta dolar atau setara dengan Rp 23,4 miliar kepada sang pemilik rumah, Ismail Bernudez, tetap tak mau menerimanya.
Ismail pun menjelaskan bahwa rumahnya berada di tanah suci peninggalan dari suku Tequesta, Amerika. Taman hijau yang berada di halaman belakang rumahnya pun ia juluki sebagai "Sumur Kuno Misterius". Bahkan ia telah menemukan artefak kuno berupa fosil humanoid dan benda prasejarah lainnya untuk digunakan dalam ritual kuno.
"Tidak akan ada yang dapat membeli rumah ini karena rumah kayu dan taman di belakang ini tak ternilai harganya. Bagaimana Anda bisa memberikan harga pada sejarah umat manusia," ucap pria yang dijuluki sebagai Golden Eagle.
Pria berusia 65 tahun ini akan merelakan rumah mungilnya itu jika sang pengembang menjamin seluruh properti dan semua tatanannya tetap utuh dan tidak berubah. "Mungkin ini akan menjadi museum arkeologi di tengah kota," lanjutnya.
Pakar akeolog pun membenarkan bahwa artefak yang berada di rumah Ismail merupakan peninggalan suku Tequesta. Dengan begitu, ia beserta temannya, Burke Keogh akan mempertahankan tempat tersebut dengan membuat sebuah akun Facebook benama "Sumur Kuno Misterius" untuk melestarikannya.
(ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini