Maskara Menggumpal dan Berantakan Kini Jadi Tren

Tren bulu mata "laba-laba" yang sempat populer di era 60-an ini kembali lagi.

oleh Indy Keningar diperbarui 22 Mei 2015, 15:35 WIB
Tren bulu mata "laba-laba" yang sempat populer di era 60-an ini kembali lagi.

Liputan6.com, Jakarta Selama bertahun-tahun, kita diajarkan oleh artikel-artilkel kecantikan di internet dan majalah bahwa maskara menggumpal merupakan musuh.

Bahkan, perusahaan mengeluarkan berbagai produk maskara anti menggumpal dengan batang dan bulu kualitas tinggi, yang dibanderol dengan harga tidak murah oleh penggemar makeup.

Sesungguhnya, maskara menggumpal pernah menjadi tren yang digemari di era 60-an. Seperti yang dipopulerkan Twiggy, Diana Ross, dan Jean Shrimpton. Kini, tren maskara menggumpal pun kembali.

Foto dok. Liputan6.com

Bulu mata "laba-laba" ini juga bisa dilihat di runway belakangan ini, seperti dalam show dari Nanette Lepore, Cushnie et Ochs, Gucci, dan lain-lain. Mengapa populer lagi? Menurut makeup artist Yadim Carranza, "Akhir-akhir ini, makeup artist senang bereksperimen dengan eyeliner bawah mata, lipstik mencolok, bulu mata tebal, dan warna mentereng, dan tren ini terus berlanjut diikuti dengan maskara berantakan." Ia menjelaskan. "Prinsipnya, semakin 'nakal', semakin baik. Daya tariknya adalah kesan memberontak sekaligus menggoda, dan terlihat jujur secara menawan, memberi kesan Anda baru saja berpesta sampai pagi," begitu tutur Carranza seperti yang dilaporkan di cosmopolitan.com, Jumat (22/5/2015).

Bahkan, berbagai merek kecantikan mainstream meluncurkan formula penebal bulu mata yang memberi kesan berantakan dan menggumpal dalam beberapa pulasan saja. Seperti Chaotic Lash dari Maybelline.

Bagaimana mencapai gaya ini dengan maskara yang ada? Anda tinggal memulas maskara berkali-kali, dan menggerakkan bulu maskara dalam pengaplikasian. Menariknya, dengan cara ini, Anda tidak perlu takut dengan maskara yang berantakan, karena itu tujuannya. (Ikr/ret)

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya