Liputan6.com, Jakarta - Di akhir 1940-an usai Perang Dunia II, Jepang mulai membangun sepeda motor dan skuter dengan basis dari model produksi luar. Sayangnya, model pertama ini cukup mahal bagi banyak konsumen.
Oleh karena itu, Soichiro Honda, berkreasi menciptakan produk yang dapat digunakan tiap orang. Produk tersebut adalah sepeda yang dilengkapi mesin tempel.
Produk pertama Honda ini diterima dengan sangat baik oleh konsumen. Hal ini mendorong honda mulai memproduksi sepeda motor pada 1952 dengan menciptakan Cub F-Type.
Namun demikian, Cub F-Type nyatanya menemui batu sandungan karena bentuknya yang masih seperti sepeda dan belum menjadi sepeda motor yang sesungguhnya. Soichiro Honda bersama dengan Fujisawa pun pergi ke Eropa untuk melakukan observasi. Di pesawat, keduanya berdebat mengenai apa produk baru Honda nantinya, sebab Hujisawa menyukai moped (motor bebek) sedangkan Soichiro menyukai skuter.
Saat mereka mendarat, mereka langsung melihat banyak sekali moped berseliweran dan ternyata telah diproduksi di berbagai penjuru Eropa. Soichiro pun tercetus ide menciptakan motor bebek dengan tenaga lebih rendah yang dianggapnya cocok dengan kondisi jalanan Jepang saat itu. Selain itu, Pendiri dan Presiden Honda pun ingin jika motor bebek tersebut memiliki mesin empat tak.
Pada 1957, Honda mulai mengembangkan sebuah sepeda motor bermesin empat tak dengan kapasitas 50 cc berteknologi OHV yang menjadi generasi pertama Super Cub. Adapun sepeda motor ini diberi nama C 100 dan mulai diproduksi massal setahun setelahnya. Super Cub C 100 memiliki daya sebesar 4,5 Tk dengan putaran mesin hingga 9.500 rpm.
Tak hanya itu, di waktu yang bersamaan Honda juga mulai mengembangkan sistem transmisi semi otomatis yang bekerja tanpa bantuan kopling manual. Sistem transmisi seperti ini bekerja dengan mekanisme kopling sentrifugal sehingga pengendara sepeda motor dapat berkendara dengan satu tangan.
>>>Super Cub masuk ke Indonesia
Masuk ke Indonesia
Generasi Super Cub masuk pertama kali ke Indonesia pada 1961 melalui C100 dan C 102 yang memiliki model jok lebih panjang. Kedua model ini disebut sebagai Honda Unyil dan terus dipasarkan hingga 1965.
Lebih lanjut, Honda kemudian mulai memasarkan generasi kedua Super Cub pada periode 1966 hingga 1973. Perubahan yang mencolok dari generasi pertama yaitu posisi headlamp yang telah berada di setang yang sebelumnya menyatu pada bagian leher. Dalam rentang waktu tersebut, pabrikan berlogo sayap mengepak ini merilis beberapa model antara lain C50, C70, serta C90.
Di antara ketiga model tersebut, yang paling populer di Indonesia yaitu C70 dan C50.Untuk C70, sepeda motor bebek ini didukung mesin 70 cc dengan output 6 Tk.
Honda lantas merilis generasi ketiga Super Cub pada 1973 dengan menyegarkan model-model yang ada. Tampilan pun berubah dari generasi kedua antara lain model jok yang dibuat menyatu serta perubahan bentuk pada tangki. Generasi ketiga ini terus diproduksi hingga 1980.
(ysp/gst)
Advertisement