Liputan6.com, Jakarta - TelkomSigma meyakini adopsi layanan Teleradiology bisa menjadi salah satu penopang pertumbuhan bisnis data center yang dikelola anak usaha PT Telkom ini di masa depan.
“Kami telah menggandeng perusahaan asal Malaysia, Redtone International Bhd, untuk menggarap layanan Teleradiology di Indonesia. Kita melihat kebutuhan akan analisis data medis yang tepat dan akurat secara real time semakin melonjak saat ini di Indonesia. Adanya Data Center Telkomsigma yang AlwaysOn akan membuat layanan yang membutuhkan koneksi 7x24 jam ini menjadi mulus,” jelas Presiden Direktur TelkomSigma Judi Achmadi di Jakarta, Sabtu (16/5/2015).
Menurut dia, faktor lain yang membuat layanan Teleradiology bisa sukses jika seluruh data medis yang dikirimkan dapat di-backup secara real time online sehingga tidak ada perubahan data apabila terjadi kondisi disaster saat transfer data terjadi. Untuk itu jaringan yang handal pun menjadi faktor utama suksesnya Teleradiology Exchange.
Dia mengaku bersama dengan RedTone, perusahaan akan terus mengembangkan layanan ini ke negara-negara tetangga lainnya di Asia Tenggara.
Hal ini diyakini akan mempercepat pertumbuhan bisnis Telkomsigma melalui solusi managed IT Value-Added Services & Solutions.
Teleradiology Exchange diyakini dapat membantu banyak rumah sakit di Indonesia dalam memberikan layanan radiologi sekaligus menghemat biaya layanan kesehatan di Indonesia pada umumnya.
Layanan ini akan sangat membantu dalam mengatasi keterbatasan dalam tenaga ahli, mempercepat layanan radiologi dan mengembangkan layanan ke daerah-daerah terpencil secara efektif dan efisien.
Layanan Teleradiology dari TelkomSigma, RedTone, serta RISER Corporindo sebagai partner pengembangan solusi tengah diimplementasikan di RS Pertamedika Sentul City.
Pada Kamis (14/5/2015), Menkominfo Rudiantara mengunjungi rumah sakit itu untuk melihat implementasi proyek tersebut di RS Pertamedika Sentul City.
Menurut Rudiantara, hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi solusi Teleradiology adalah suatu ekosistem, yakni terdapat dokter spesialis radiologi, equipment, teknologi yang terdiri dari aplikasi dan jaringan, dan yang terakhir manajemen rumah sakit.
“Semua ekosistem ini harus berjalan dan merupakan satu kesatuan untuk menuju kunci sukses dalam implementasi solusi Teleradiology di rumah sakit. Proyek Teleradiology ini harus disosialisasikan dan rumah sakit harus berstandar internasional,” ujar dia.
Direktur Utama RISER Corporindo Bunjamin Noor menambahkan adanya kerjasama dengan Telkomsigma menjadi langkah awal perseroan dalam mengembangkan Teleradiology Exchange di Indonesia.
TelkomSigma tahun ini membidik pendapatan sekitar Rp 2,5 triliun –Rp 3 triliun. Pasokan pendapatan selama ini berasal dari bisnis Sistem Integrasi (SI) dengan komposisi 50 persen, data center 35 persen, dan cloud computing 15 persen. Anak usaha Telkom ini ingin meningkatkan kontribusi bisnis data center menjadi 40 persen-45 persen di 2015.(Amd/Nrm)
Advertisement