Liputan6.com, Jakarta - Kondisi psikologis yang terguncang lantaran trauma yang berkepanjangan akibat ditelantarkan orangtua kandung membuat 5 anak pasangan UP dan NS belum begitu terbuka kepada pihak rumah aman atau safe house SOS Cibubur. Namun yang menggembirakan mereka terlihat lebih nyaman dan senang berada di rumah barunya.
"Mereka telah menemukan banyak teman-teman. Sebelumnya, keempat anak gadis ini susah untuk berinteraksi. Di sini dia langsung ketemu teman baru dan 2 hari ini mereka banyak tersenyum dan bermain. Ini suatu kemajuan yang sangat kita hargai," ungkap National Director SOS Gregor Hadi, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (16/5/2015).
Peran ibu asuh yang ada di SOS sangat membantu anak-anak tersebut dalam menghadapi masa sulit seperti ini. Sanak keluarga yang direncanakan bertemu mereka, hingga kini belum juga datang.
1 dari 5 anak UP selama 1 bulan dilarang tidur di rumah. Sementara 4 anak perempuan mereka lainnya harus tinggal di dalam rumah yang kotor, berantakan, dan tidak layak huni.
Dari sinilah terkuak bahwa pasangan suami istri UP dan NS menelantarkan anak-anaknya bahkan sampai tidak bersekolah.
Tim Kementerian Sosial (Kemensos) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akhirnya mengevakuasi anak-anak tersebut dari kompleks rumahnya di Citra Gran Bekasi untuk dibawa ke rumah perlindungan anak. (Mar/Mvi)
Advertisement